Translate

Istilah Melayu: Sejarah dan Asal Kata

Istilah melayu rupanya cukup banyak ragamnya. Seorang cendekiawan Melayu bernama Burhanuddin Elhulaimy yang juga pernah menjadi Ketua Umum Partai Islam Tanah Melayu dalam bukunya Asas Falsafah Kebangsaan Melayu, yang terbit pertama kali tahun 1950, mencatat beberapa istilah kata tersebut. Ada pendapat yang mengatakan kata melayu berasal dari kata mala (yang berarti mula) dan yu (yang berarti negeri) seperti dinisbahkan kepada kata Ganggayu yang berarti negeri Ciangga. Pendapat ini bias dihubungkan dengan cerita rakyat Melayu yang paling luas dikenal, yaitu cerita si Kelambai atau Sang Kelambai.

 Dalam cerita itu disebutkan berbagai negeri, patting, gua dan ukiran dan sebagainya, yang dihuni atau disentuh oleh si Kelambai, semuanya akan mendapatkan keajaiban. Ini member petunjuk bahwa negeri yang mula-mula dihuni orang Melayu pada zaman purba itu telah mempunyai peradaban yang cukup tinggi. Kemudian kata melayu dalam bahawa Tamil berarti tanah tinggi atau bukit. Di samping itu kata Malay juga berarti Hujan. Ini bersesuaian dengan negeri-negeri orang Melayu pada awalnya terletak pada perbukitan, seperti tersebut dalam Sejarah Melayu, Bukit Siguntang Mahameru. Negeri ini terkenal sebagai negeri yang banyak mendapat hujan, karena terletak antara dua benua, yaitu Asia dan Australia. Selanjutnya dalam bahasa Jawa, kata melayu berarti lari atau berjalan cepat. Lalu kita kenal pula ada sungai Melayu, diantaranya dekat Johor dan Bangkahulu. Semua istilah dan perkataan itu dapat dirangkum, sehingga melayu dapat diartikan sebagai suatu negeri yang mula-mula didiami, dan mendapat banyak hujan.

Negeri itu dibangun di atas perbukitan, dilalui oleh sungai, yang diberi pula nama sungai Melayu. Mereka membuat negeri di atas bukit., karena ada pencairan es kutub Utara yang menyebabkan sejumlah daratan atau pulau yang rendah jadi terendam oleh air. Banjir dari es kutub Utara itu lebih di kenal dengan banjir atau topan Nabi Nuh. Untuk menghindari banjir itu mereka berlarian mencari tempat yang tinggi (bukit) lalu disitulah mereka membuat negeri.

Istilah melayu itu baru dikenal sekitar tahun 644 Masehi, melalui tulisan Cina yang menyebutnya dengan kata Mo-lo-yeu. Dalam tulisan itu disebutkan  bahwa Mo-lo-yeu mengirimkan utusan ke Cina, membawa barang hasil bumi untuk dipersembahkan kepada kaisar Cina. Jadi, kata melayu menjadi nama sebuah kerajaan dewasa itu. Banyak pertelingkahan, dimana kerajaan yang bernama Melayu itu. Tapi banyak yang berpendapat, kerajaan itu berada di Jambi sekarang ini.
Sumber: Sejarah Kebudayaan Melayu. Maliha Aziz dan Asril. Cendekia Insani. Pekanbaru. 2007. Hal 7

POLITIK EKSPANSI DAN IMPERIALISME JEPANG (1894 – 1945)

Kemampuan Meniru dan Konservatisme yang Fundamental
Kemampuan bangsa Jepang untuk mengadopsi dan mengadaptasi gaya hidup dan cara berpikir bangsa – bangsa yang lebih maju memang sangat luar biasa. Mereka selalu belajar dengan mengikuti perkembangan dan perubahan – perubahan kebudayaan, peradaban, ilmu pengetahuan dan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan juga kebudayaan mereka. Mereka tidak malu untuk belajar pada Tiongkok, bahkan sampai menggulingkannya. Ketika terjadi hubungan bangsa Barat, dengan tangkas mereka mengejar ketertinggalannya dalam bidang pilitik, ekonomi, teknik, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangsa Jepang sangat cerdik dan pandai dalam mengadopsi dan mengadaptasi berbagai oengetahuan dari Barat tanpa kehilangan karakter bangsanya. Hal itu dikarenakan mereka punya rasa bangga yang tinggi terhadap kebudayaan warisan nenek moyang mereka. Mereka punya kesanggupan yang kuat untuk tetap melestarikan adat dan budaya bangsanya.
Dalam sejarah belum ada lembaga didunia ini yang dapat dibandingkan dengan lembaga kekaisaran Jepang, yang berlangsung secara turun temurun. Walaupun kaisar hanya bersifat simbolis dalam memimmpin urusan – urusan kenegaraan, tetapi kaisar yang dianggap sebagai keturunan Dewa Matahari sangat dihormati dan dijadikan lambang pemersatu serta nasionalisme Jepang.
Selain mempertahankan kekaisaran, di Jepang ada tradisi kemiliteran yang sangat penting artinya bagi Jepang pada masa yang akan datang. Sehingga terbentuk angkatan laut yang merupakan kelengkapan dari angkatan darat, walau kadang timbul iri hati da persaingan diantara keduanya. Jepang juga merasa dirinya sebagai bangsa yang tak terkalahkan. Hal itu dibuktikan dengan gagalnya serangan Kubilai Khan. Hal itu mendorong Jepang untuk menyerang daratan Asia Timur akhir abad XIX.

Faktor – faktor yang Mendorong Politik Imperialisme
Setelah berhasil melaksanakan modernisasi, Jepang berubah dari negara tradisional menjadi negara Industri yang maju pesat. Sejak tahun 1894 Jepang telah diakui dunia sebagai negara modern yang kuat dan kedudukannya sejajar dengan negara – negara Barat. Sebagai negara industri yang maju, diikuti dengan peningkatan perdagangan dan pertambahan penduduk serta semangat patriotisme mendorong Jepang untuk melakukan ekspansi ke daerah – daerah lain. Sehingga menimbulkan masalah dengan negara – negara lain seperti Cina.

Jadi faktor pendorong Jepang melakukan Imperialisme adalah :
Revolusi demografi
Untuk mengatasi kepadatan penduduk Jepang mengambil langkah :
-          Memperluas industrialisasi
-          Melakukan emigrasi.
Jepang harus mencari sumber – sumber bahan mentah untuk keperluan industrinya
Pengaruh ajaran Shinto
Dalam ajaran Shinto Jepang punya tugas untuk mempersatukan dunia dalam satu keluarga dibawah pimpinan Jepang, dengan membentuk Pan Asia. Dalam hal ini Jepang tidak mau kalah dengan negara – negara besar seperti Amerika dengan Pan Amerika, Rusia dengan Pan Slavia.
Korea sangat menarik bagi Jepang. Seperti kata Roy H. Akagi (1936), bahwa korea secara geografis memliki bentuk seperti golok yang menuju jantung Jepang. Jika golok itu dikuasai bangsa lain tentu akan mengancam keamanan Jepang. Sebaliknya jika Jepang bisa menguasai Korea, maka bisa digunakan untuk keperluan Jepang sebagai benteng pertahanan.
Bahkan oleh Mc. Chuns (1950 : 24) dalam bukunya “Korean To Day” secara geografis Korea dapat dimanfaatkan sebagai batu loncatan Jepang untuk menguasai daratan Asia. Hal ini dibuktikan dengan menguasai Korea, Jepang memeperluas kekuasaannya ke Manchuria, dan Rusia juga dikalahkan dalam perang tahun 1904 – 1905.

Keterlibatan Jepang dalam Perang untuk Mewujudkan Imperialisme 

a. Perang Jepang - Cina (1894 – 1895)
Korea merupakan daerah vasal negara Cina, maka Cina tidak segan melakukan perang demi mempertahankannya.
Sebab – sebab umum :
  1. Korea dapat dimanfaatkan sebagai benteng pertahanan bagi Jepang dari serangan bangsa lain.
  2. Korea merupakan batu loncatan untuk memasuki Cina dan daratan Asia lain.
  3. Korea akan dijadikan tempat memindahkan penduduk Jepang yang sudah padat.korea dianggap penting untuk pengembangan industri dan perdagangan Jepang.

Sebab – sebab khusus :
  1. Di Korea terjadi konflik antara golongan konservatif dan golongan progesif. Golongan konservatif pimpinan Tonghat minta bantuan ke Cina sedang golongan progresif minta bantuan Jepang.
  2. Dengan alasan tersebut kedua negara mengirim pasukannya. Pemberontakan Tonghak dapat dipadamkan namun kedua negara tidak mau menarik mundur pasukannya.
Dalam persengketaan tersebut Rusia mulai campur tangan, apabila kedua negara menolak untuk menrik pasukannya, maka Rusia akan tampil kedepan dan bertanggung jawab.
Sementara itu di dalam negari Korea ingin mengadakan perubahan dan pembaharuan. Dan hal itu sulit dilakukan bila Cina tetap ada di Korea. Raja Korea meminta Jepang untuk mengusir pasukan Cina dati Korea. Kemudian Cina meminta bantuan kepada Inggris yang mengirimkan kapal perangnya ke Korea tahun 1894 dan membakari kapal perang Jepang. Hal itu menimbulakan kemarahan Jepang sehingga tanggal 1 Agustus 1894 Jepang mengumumkan perang melawan Cina.
Perang itu diakhiri dengan perjanjian Shimonoseki tanggal 17 April 1895. Bertindak sebgai penengah kedua pihak adalah Amerika. Cina dinasehati oleh John W. Foster, seorang sekretaris negara pada Harrison Administration and Legal Advisor di Washington. Sedang Jepang dinasehati oleh Henry W. Denison seorang Veteran Kementrian Luar Negeri.

Isi perjanjian Shimonoseki adalah :
  1. Cina mengakui kemerdekaan dan ekonomi Korea
  2. Cina harus menyerahkan sebagian Manchuria kepada Jepang
  3. Cina harus menyerahkan kepulauan Pescadores kepada Jepang
  4. Cina harus membayar 200.000.000 tael kepada Jepang
  5. Wei hawei akan diduduki Jepang selama Cina belum dapat membayar ganti rugi perang
  6. Empat kota, Shosi, Chunking, Soochow, dan Hong Chow dibuka untuk orang asing.
  7. Liatoung harus diserahkan kepada Jepang.
Dampak dari perjanjian itu :
  1. Jepang berhasil menginjakan kaki di daratan Asia.
  2. Jepang menjadi negara yang berpengaruh di Korea dan Cina
  3. Citra negara Cina sebagai negara besar merosot karena kalah dari Jepang
  4. Pembaharuan Jepang selama 40 tahun telah mengangkat Jepang menjadi negara yang kuat dan besar sejajar dengan negara besar lainnya.
  5. Berkat kemenangan Jepang atas Cina memberi peluang Jepang untuk memperluas imperialismenya ke Manchuria dan daratan Asia lainnya.
 Atas jasa Rusia ikut campur tangan dalam sengketa antara Cina dan Jepang serta atas jasanya menghalangi orang – orang Jepang, tahun 1895 Rusia mendapat hak – hak istimewa dari Cina. Rusia memperoleh daerah Port Arthur dan daerah di semenanjung Liatung sehingga Rusia diperbolehkan membangun jalan kereta apai Trans Siberia yang menghubungkan kereta api dari Eropa lewan Manchuria ke Wladiwostok.

b. Terjadinya Perang Rusia  - Jepang  (1904 – 1905)
Sebab terjadinya perang Rusia – Jepang adalah :
  1. Jepang dan Rusia sama – sama punya kepentingan poitik dan ekonomi terhadap Korea dan Manchuria.
  2. Kedua pihak ingin mempertahankan pengaruh dan kedudukan dengan cara mengadakan perjanjian rahasia dengan Cina.
  3. Jepang Ingin agar masalah Manchuria diselesaikan langsung dengan Tsar Rusia dan agar perjanjian rahasia tahun 1901 antara Rusia dengan Cina dibatalkan.
  4. Jepang mengajukan usul kepada Rusia yaitu :
  • Kedaulatan Korea dan Cina harus diakui
  • Soal administrasi Manchuria akan dikembalikan kepada Cina, Rusia hanya berwenang mengawasi jalan kereta api.
  • Kepentingan Rusia di Manchuria diakui oleh Jepang berdasar pada pengakuan perjanjian.
  • Rusia harus mengakui kepentingan Jepang di Korea terutama dibidang perdagangan dan industri.
  • Manchuria dan Korea Railway akan dihubungkan.

Karena usulan Jepang tidak dihiraukan oleh Rusia dan jalan damaipun sulit ditempuh mak tanggal 10 Februari 1904, Jepang mengumumkan perang dengan Rusia. Dibawah Jendral Kuroki pada bulan Mei 2904 Jepang mengalahkan Rusia di sungai Yalu kemudian menduduki Dalney. Sedang dibawah Jendral Nogi Jepang menghancurkan kapal – kapal perang Rusia di Port Arthur dan akhirnya diduduki.
Pasukan Jepang terus maju dan memblokir Wladiwostok, akhirnya seluruh benteng pertahanan Rusia jatuh ke tangan Jepang. Jendral Stossel akhirnya menyerah kepada Jendral Toko disertai peryataan perang telah selesai.
Faktor yang menyebabkan Rusia gagal menghadapi Jepang :
  1. Tentara dan pimpinannya tidak disiplin
  2. Keadaan negerinya sedang lemah
  3. Ekonomi Rusia dalam keadaan lemah.
Perjanjian Perdamaian Portsmouth (Agustus 1905)
Perjanjian ini diadakan di Portsmouth negara bagian New Hampire. Jepang diwakili Baron Kemura (Menlu), Baron Takahira (Duta Jepang di Washington), sedang Rusia diwakili Witte dan Rosen.
Perundingan itu dibuka tanggal 10 Agustus 1905, sebagai perantara Presiden Roosevelelt, dan pada bulan September  1905 ditandatangani perjanjian Portsmouth yang isinya :
  1. Jepang menjadi yang dipertuan atas kepentingan politik, ekonomi, dan militer di Korea.
  2. Hak – hak Rusia di Liaoutung diserahkan kepada Jepang
  3. Pelabuhan di Saghalin diserahkan kepada Jepang untuk 50 tahun lamanya.
  4. Jalan kereta api di Manchuria Selatan diserahkan kepada Jepang.
  5. Tentara Rusia dan Jepang ditarik dari Manchuria, tetapi Jepang tetap menjadi pengawas atas jalan kereta api.
  6. Baik Rusia dan Jepang tidak boleh merintangi uasah Cina untuk mengembangkan perdagangan industrinya di Manchuria.
  7. Jalan kereta api di Manchuria digunakan untuk kepentingan ekonomi dan industri bukan untuk strategi, kecuali Liaoutung.
Disamping perjanjian Portsmouth, Baron Komura juga mengadakan perjanjian dengan Cina yang dinamakan “Sino Japanese Agreement” yang isinya :
  1. Cina akan membuka 16 kota di Manchuria sebagai kota dagang internasional.
  2. Jepang menarik pasukan dan pengawasan atas jalan kereta api bila Cina mau melindungi kehidupan serta kemakmuran orang asing.
  3. Jepang boleh menempatkan pasukannya untuk mengawasi jalan kereta api yang membentang dari Changchun ke Port Arthur dan Dalney.
Dampak dari perjanjian tersebut adalah :
  1. Jepang muncul sebagai negara Great Of Powers yang sekaligus merupakan tantangan bagi negara barat, sehingga citra Jepang dimata dunia terangkat sangat tinggi.
  2. Jepang mendorong rasa nasionalisme negara – negara Asia., dan telah mematahkan dominasi kulit putih sebagai bangsa yang tak terkalahkan.
  3. Jepang kecewa karena tidak mendapat ganti rugi perang seperti yang diharapkan.
  4. Citra Rusia dimata dunia merosot, dan terusir dari Korea serta pengaruhnay di Timur Tengah berkurang.
  5. Jepang mengundang kekaguman negara Cina dan negara – negar a Barat, karena Jepang muncul sebagai negara maju yang kuat.

Perbudakan dalam Masyarakat Negro Afrika Barat

Geografi dan Penduduk
Pembagian geografis Afrika Barat erat kaitannya dengan factor iklim, terutama curah hujan. Daerah yang paling utara kurang sekali menerima curah hujan, sehingga iklimnya kering dan tanahya gersang. Kehidupan di daerah ini amat sulit. Penduduknya hidup pastoralis nomad. Kemudian kea rah Selatan secara Gradual terdapat curah hujan yang semakin meningkat, sehingga terbentuklah dua jalaur hijau yang terbentang dari barat ke timur berupa Savana di sebelah Utara, dan hutan tropis di sebelah Selatan sampai mencapai garis pantai. Penduduknya yang tinggal di daerah savanna hidup secara patoral selain agraris, sedangkan yang menetap di hutan tropis sebagian besar sebagai petani.

Walaupun secara rasial semua penduduk Afrika Barat merupakan satu blok utuh Negroid, mereka masing – masing hidup terpencar, membentuk kelompok –kelompok kecil berupa suku. Antara suku satu dengan yang lain terdapat perbedaan caar hidup, bahasa, tradisi,agama, dan sebagainya. Suku –suku yang terkenal diantaranya adalah grup Atlantik Barat yang anatara lain terdiri dari suku Wolof, Surer, dan Tukolor. Mereka menempati daerah savanna sekitar lembah Senegal dan Gambia. Di sebelah Timurnya masih pada jalur yang sama, terdapat grup Mande, yang antara lain terdiri dari suku Malinke, Soninke, Kasonke, Karanko, Barbara dan Susu. Lebih ke Timur lagi terdapat grup Volta, yang terdiri dari Mosi, Bobo, Gurma, Dagombo dan Konkamba. Di daerah Nigeria yang paling terkenal adalah orang Hausa, yang menempati daerah savanna Afrika Barat paling Timur. Kemudian daerah selatnnya di daerah hutan tropis terdapat orang Igbo, Yoruba, Ibibio, Ijaw, Ife dan Egba. Di sebelah Barat mereka, sepanjang jalur yang sama sampai pantai Atlantik, terdapat dua grup Twi dan Kru, yang terdiri dari suku Fon/Dahomey, Ewe/Togo, Ashanti, Bakwe, Ngere, Grebo dan Dido

Perbudakan Dalam Masyarakat Muslim
Perbudakan dikenal secara meluas dalam masyarakat Muslim daerah Sudan, sejak dari Senegambia di pantai Barat sampai ke Nigeria di pedalaman sebelah Timur. Budak yang baru saja  diperoleh, baik dengan cara halus maupun kekerasan, masuk dalam kategori Trade Slove, yaitu orang – orang yang benar-benar asing, berasal dari suku lain untuk dijadikan budak. Konsekwensinya mereka kurang mendapat perlindungan, haknya amat dibatasi, dan diperlakukan secara sewenang – wenang.  Nasib mereka ketika masih berada pada penangkap dan tukang tanah sangat kasar, tetapi apabila sudah berada di tangan seseorang yang berniat memilikinya, ada kemungkinan terintegrasi kedalam masyarakat setempat.

Budak yang memiliki anak dan ketika mencapai usia tertentu juga kan menjadi budak, dinamakan budak generasi kedua. Tetapi statusnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan orang tuanya, mereka dianggap sebagai bagian dari anggota keluarga. Budak dari kelompok ini dilarang diperjual belikan.

Fungsi budak banyak sekali, mengingat sebagian besar anggota masayarakat hidupnya sebagai petani pastoral, maka para budak biasanya dipekerjakan di lading – lading atau menggembala. Dalam masyarakat Fulbe terdapat semacam pembagian tugas dimana para budak diserahi mengolah tanah, sedangkan mereka sebagai transhumant pastoralis biss mengkhususkan diri pada beternak, yang seringkali berbulan –bulan harus meninggalkan kampung halamannya. Ketika berkembang long distance trade, fungsi ekonomis budak lebih dititik beratkan pada komoditi ekspor, baik ke Afrika Utara, yang selanjutnya dipasarkan di Timur Tengah, maupun kesebrang lautan, Eropa dan Amerika. Selama sekitar empat abad para budak dari daerah Sudan turut meramaikan Atlantic Slave Trade.

Fungsi budak lainnya erat kaitannya dengan factor social dan politik. Budak dalam kelompok tertentu amat diperlukan untuk memperbesar anggota keluarga suatu clan, terutama dalam masyarakat yang masih memeprtahankan system kekerabatan materineal. Tapi didaerah Sudan kelompok seperti ini hanya sedikit sekali, akibat adanya pengaruh Islam yang cenderung menempuh system patrilineal. Manumisi atau pembesan budak biasa dilaksanakan sesuai dengan hokum Islam, yang sering dipertautan dengan tradisi setempat.

Salah satu fungsi budak sangat mirip dengan yang dipraktekkan di Amerika, yakni sebagai gang slaves, yaitu segerombolan budak yang sangat besar dipaksa bekerja keras dalam waktu yang lama di perkebunan – perkebunan milik raja dan para bangsawan untuk menghasilkan sesuatu yang pantas dijadikan barang ekspor. Fungsi yang lain mirip dengan perbudakan dalam masyarakat Dahomey adalah dalam bidang religi. Budak bias dijadikan sebagai kurban dalam upacara keagamaan atau menemani tuannya kealam baka, tetapi tidak semua budak bias diperlakukan secara demikian, hanya kelompok tertentu saja yang disebut Akvere.

Institusi perbudakan juga dipraktekan dalam kelompok – kelompok kecil, seperti dalam masyarakat Igba di Nigeria Tenggara. Budak diperoleh dengan peperangan, yang kadang –kadang menggunakan tentara sewaan. Khusus mengenai fungsi budak dalm religi ada sedikit perbedaan dengan suku – suku lain. Budak disamping dijadikan sebagai kurban dalam upacara keagamaan dan kematian, yang berarti dibunuh, ada pula yang dimasukkan dalm kelompok khusus yang disebut Osu, yang ditemui dalam masyarakat Igba Barat dan Tengah. Osu adalah budak yang dipersembahkan secara hidup oleh tuannya kepada dewa tertentu, dengan menyelenggarakan berbagai upacara  keagamaan. Mereka hidup terpisah secara fisik dari anggota masyarakat lainnya, tinggal dekat temple, memperoleh sebidang tanah untuk dikerjakan, mengadakan hubungan perkawinan hanya diantara sesame anggota Osu, yang statusnya abadi turu  temurun, dan masyarakat mengakui mereka sebagai budak milik para dewa.

Perbudakan diantara yang tinggal disekitar hilir sungai Niger yang dinilai paling keras mungkin seperti yang terdapat dalam masyarakat Nike. Nasib semua budak secara penuh ada pada para tuannya, baik hidup atau mati. Mereka sering dipekerjakan tanpa batas, diperlakukan dengan kejam tanpa memperoleh hak apapun. Kebalikan dari pemilikan yang absolute ini, seorang harus bertanggung jawab atas segala perbuatan apapun yang dilakukan oleh budaknya. Perkawinan antara budak dengan golongan merdeka dilarang, yang artinya proses asilmilasi tidak pernah terjadi. Sealain itu, manumisi tidak dikenal. Fungsi budak pada dasarnya sama dengan kelompok lain multy purpose, termasuk fungsi religi, yakni unrtuk kurban dalam acara keagamaan, atau teman seperjalanan kealam kematian.

Afrika Antara 2 Perang Dunia

  • Daerah- Daerah bekas jajahan Jerman
Sebagai akibat dari kekalahan Jerman dalam perang Dunia I semua jajahan Jerman dikuasai oleh musuh-musuhnya termasuk didaerah Afrika. Pada saat itu sempat ada gagasan untuk membentuk sebuah Internasionalisasi jajahan dengan pemerintahan sedunia. Tetapi hal tersebut tidak dapat dijalankan karena dalam pelaksanaanya daerah-daerah tersebut tetap dikuasai oleh pemenang-pemenang perang dengan system daerah mandat. Dalam hal ini organisasi internasional yang ada pada saat itu LBB mengamanatkan pada penguasa daerah mandat untuk memperbaiki kesejahteraan serta kemajuan penduduk pribumi yang masih terbelakang. Tetapi pada saat itu yang terjadi adalah amanat tersebut tidak dapat dijalankan oleh penguasa mandat , bahkan penguasa mandat cenderung untuk tetap mengexploitasi daerah mandat  sehingga yang terjadi adalah daerah mandat menjadi semakin menderita.

  • Pergerakan Kemerdekaan di Afrika Utara sampai dengan Perang Dunia II
Dengan dikuasainya terusan Suez oleh Inggris maka membuat Inggris semakin leluasa mengexploitasi Mesir. Pada saat itu Inggris juga memperbesar penanaman modal di Mesir. Dengan keadaan mesir yang semakin terjajah maka memunculkan gerakan Nasionalisme di Mesir dibawah pimpinan Arabi Phasa. gerakan tersebut menuntut kepada Khidive agar mengadakan pembaharuan pemerintahan dari system feodalistis diganti dengan system demokratis yang nantinya akan melahirkan parlemen di Mesir. Setelah itu kemudian Arabi phasa diangkat jadi Menteri Peperangan dan angkatan perang Mesir diperkuat. Tentu saja hal itu menimbulkan kekhawatiran bagi Inggris dan Prancis yang membentuk komisi bersama untuk mengatasi masalah keuangan di Mesir. Khidive didesak oleh Inggris untuk memecat Arabi Phasa, dan saat itu tejadi kekacauan, akhirnya Arabi Phasa dipecat. Pada saat itu tentara Inggris masih ditempatkan di Mesir Untuk menjaga Terusan Suez.
Ketika Perang Dunia I pecah Khidive dipecat dan digantikan oleh Hussein Kemal sebagai Sultan. Setelah perang dunia I gerakan Nasionalisme mengalami perkembangan hebat, sehingga Inggris merubah protektorat dan memproklamirkan kemerdekaan Mesir dengan Fuad sebagai rajanya pada tahun 1922. akan tetapi tentara Inggris masih berada di Mesir dengan jabatan Komisaris Tinggi. Dengan melihat fakta itu maka sebenarnya Inggris hanya bersembunyi dibalik kerajaan Mesir dan masih tetap menguasai Mesir. Selain di Mesir Nasionalisme di Afrika juga lahir di Negara Afrika lainya antara lain Maroko, Tunisia dan Libya. Adapun tujuan dari Nasionalisme tersebut pada dasarnya adalah sama yaitu untuk mendapat kemerdekaan.

  • Politik Apartheid di Afrika Selatan
Pada saat Inggris memberikan status Dominion pada Afrika Selatan terjadi kesenjangan karena yang diberikan status Dominion hanya penduduk dengan warna kulit putih, sementara penduduk dengan warna kulit gelap tetap dijajah. Padahal fakta yang terjadi saat itu adalah penduduk warna kulit putih merupakan golongan minoritas sedangkan mayoritas penduduk Agrika selatan adalah berkulit gelap. Orang kulit putih yang ada adalah orang Boer yaitu orang keturunan Belanda dan sedikit dari orang-orang Inggris. Pada pelaksananya ternyata perbedaan warna kulit menjadikan sebuah kesenjangan di Afrika Selatan. Hal ini muncul karena adanya anggapan bahwa kulit putih lebih superior daripada kulit gelap. Pemisahan penduduk berdasar warna kulit inilah yang nantinya menjadi cikal bakal lahirlah Politik Apartheid di Afrika Selatan. Pemisahan warna kulit ini sebenarnya lahir dari ketakutan orang kulit putih sebagai minoritas terhadap orang kulit gelap ( pribumi ) sebagai mayoritas. Karena disatu sisi orang kulit putih ingin tetap menguasai Afrika Selatan.

  • Gerakan Anti Apartheid
Dengan adanya Politik Apartheid di Afrika Selatan tentunya sangat menyakitkan bagi penduduk pribumi yaitu orang-orang berkulit gelap. Hal ini karena dimana-mana orang berkulit gelap selalu didiskriminasi oleh orang kulit putih. Hal itu tentunya akan menimbulkan dendam yang mendalam pada orang- orang kulit gelap. Akhirnya datang juga kesempatan untuk unjuk perasaan setelah ratusan korban jatuh dan dunia tersentuh. Harapan mulai terbuka ketika Nelson Mandela bebas dari hukuman selama 27 tahun pada 11 februari 1990. harapan semakin lebar karena pada saat itu presiden FW de Klerk membuka dialog untuk menciptakan masa depan Afrika Selatan yang demokratis tanpa diskriminasi. Tetapi ternyata harapan itu tidak dapat segera di realisasikan karena orang Afrika sendiri pada saat itu juga terpecah. Terdapat 2 organisasi yang sama-sama ingin melepaskan diri dari politik Apartheid tetapi masing- masing punya perbedaan mengenai kepemimpinan dan rencana menentukan masa depan Afrika selatan. ANC dibawah Nelson Mandela ingin Keterbukaan sementara IFP menyatakan partainya menjadi partai non rasial. Dengan adanya perbedaan prinsip tersebut juga mempersulit Afrika untuk lepas dari Politik Apartheid karena untuk bisa lepas dari Politik Apartheid penduduk Afrika  Selatan harus Bersatu.

PERJUANGAN KEMERDEKAAN NEGARA-NEGARA DI AFRIKA

A. Gerakan Kemerdekaan Mesir
  • Awal Sejarah Mesir
Mesir adalah negara tertua di dunia yaitu sejak runtuhnya raja fir’aun. Sebagai negara tertua tentu Mesir memiliki berbagai peninggalan benda-benda bersejarah yang melambangkan kebesaran negara Mesir pada saat itu seperti: Piramid, Spink,Obelisk serta bangunan bangunan lain. Adapun untuk kekuasaan yang pernah ada di mesir pada jaman dulu ada beberapa jaman antara lain: Romawi dan Yunani kuno, Babylonia, Romawi Timur dan lain lain. Yang perlu dicatat juga bahwa dari jaman ke jaman kota negara Mesir terus berbenah. Dalam bidang agama negara Mesir juga dikenal sebagai negara Islam yang kuat. Salah satu yang dapat menunjukkan kebesaran Islam di Mesir adalah adanya Universitas yang sangat terkenal sampai sekarang yaitu Universitas Al Azhar.
  • Pembukaan Terusan Suez
Gagasan mengenai Terusan Suez sebenarnya telah ada pada Cleopatra sampai Napoleon Bonaparte. Tetapi sampai saat itu belum dapat terealisasi. Adapun tujuan dari dibukanya terusan Suez adalah untuk menghubungkan laut tengah dan laut Merah demi lancarnya pelayaran. Baru pada saat ada pejuang dari Prancis Ferdinand De Lesseps gagasan itu dikabulkan. Terusan Suez mulai digali padatahun 1859. proses penggalian tersebut ternnyata memakan waktu 10 tahun dan baru selesai pada 17 November 1869. dengan dibukanya terusan Suez berarti dibukanya sejarah baru dalam dunia pelayaran di Eropa. Sementara bagi Arab dan bangsa Asia dengan dibukanya terusan Suez berarti musibah karena Expansi dari bangsa barat akan mengalir dengan begitu  hebatnya
  • Mesir pada masa Perang Dunia II
Mesir pada masa Perang Dunia II masih diselimuti awan kelam perebutan kekuasaan di Mesir antara Prancis Inggris dan mesir sendiri.Perebutan tersebut juga tidak dapat dilepaskan dari adanya Terusan Suez  yang menjadi bahan rebutan utama karena letaknya yang sangat strategis. Baru setelah muncul tokoh nasional Jendral Nadjib yang pada tanggal 26 juli 1952 berhasil menurunkan raja Farouk karena dianggap melindungi kaum koruptor yang menyengsarakan  rakyat. Setelah munculnya Jendral Najib maka pada saat itulah Revolusi Sosial di Mesir dimulai, adapun perubahan Sosial yang terjadi antara lain adalah:
  1. Pembatasan hak milik akan tanah dan yang lebih diberikan pada kaum petani yang melarat.
  2. Perwira –perwira yang bersalah akan ditangkap.
  3. Pengaruh modal asing akam dibatasi.
Dengan adanya kebijakan itu maka Jendral Nadjib semakin dicintai rakyat Mesir dan diangkat menjadi Presiden yang juga merangkap sebagai Perdana Menteri.

B. Gerakan Kemerdekaan Tunisia
Tunisia merupakan sebuah negara di Afrika bagian Utara. Tunisia juga merupakan sebuah negara protektorat Prancis yang selalu ingin merdeka penuh. Seperti kita ketahui bahwa negara Protektorat adalah sebuah negara yang diberikan status Dominion oleh negara induk. Dengan keadaan yang seperti itu  tentunya rakyat Tunisia ingin mendapatkan sebuah kemerdekaan yang penuh. Berbagai cara dilakukan baik melalui meja perundingan ataupun melalui jalur kekerasan. Akan tetapi tetap belum bisa mendapatkan hasil sesuai yang diinginkan  perundingan perundingan yang ada selalu tidak menghasilkan sebuah kesepakatan bahkan cenderung merugikan rakyat Tunisia. Dalam hal ini Prancis lebih senang menggunakan cara kekerasan , tentu saja dengan peralatan yang lebih canggih hal ini tidak dapat diimbangi oleh Tunisia dan menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit.
Setelah Usaha-usaha  yang dilakukan selalu gagal maka pada tahun 1952 Tunisia membawa masalah sengketa dengan Prancis ke PBB. Dengan harapan akan menemukan subuah penyelesaian sesuai yang diharapkan. Setelah melalui perjalanan panjang dan tak kenal lelah dan melalui bemacam sidang dalam PBB Akhirnya Tunisia dapat mencapai Kemerdekaan pada tahun 1956. Dengan perjuangan yang sangat keras dan juga korban jiwa yang tidak sedikit.

C. Gerakan Kemerdekaan Maroko.
Maroko merupakan sebuah bangsa di Afrika yang pada abad ke 5 menjadi propinsi dari bangsa Romawi. Penduduk asli Maroko adalah orang Barbar. Sedangkan bentuk negara Maroko adalah kekaisaran. Seperti bangsa Afrika lainya Maroko juga merupakan negara Protektorat dari Prancis. Selain dijajah Prancis Maroko juga pernah dijajah oleh Spanyol, disini terdapat tokoh perlawanan melawan Spanyol yang sangat terkenal yaitu Amir Abdul Karim pahlawan Rif yang sangat terkenal. Akan tetapi Akhirnya Abdul Karim berhasil dilumpuhkan oleh Spanyol yang bekerja sama dengan Prancis.
Sebagai negara protektorat tentunya Maroko ingin mendapatkan sebuah kemerdekaan penuh. Dan perjuangan menuju arah itu terus dilakukan baik melalui jalur perundingan atau jalur kekerasan. Jalur kekerasan Maroko selalu mengalami kegagalan karena dalam bidang persenjataan tentara Prancis jauh lebih maju. Dan cara ini yang disenangi oleh Prancis. Selain jalur kekerasan maroko juga melakukan perjuangan melalui jalur perundingan dan diplomasi. Hal ini sampai membawa masalah maroko ke sidang PBB pada tanggal 15 oktober 1952. setelah melakukan perjuangan dengan berbagai cara akhirnya pada tahun 1955 Prancis mengijinkan sultan Maroko Muhammad V kembali dari perasingan Akhirnya Maroko memperoleh kemerdekaan penuh pada tahun 1956, dan pada tahun 1957 Sultan Muhammad V memakai gelar raja hingga Wafat pada tahun 1961.

D. Gerakan kemerdekaan Sudan
Pada abad14 terdapat 2 kerajaan di Sudan yairtu Maqurra dan Alwa. Pengaruh budaya Islam Mesir begitu kuat di Sudan sebelum datangnya Inggris. Setelah datang Inggris ternyata membuat Sudan daerah rebutan Inggris dan Mesir karena memang letaknya yang strategis. Setelah terjadinya keributan itu maka muncul tokoh di Sudan yaitu Jendral Nadjib yang berhasil menggulingkan Raja Farouk. Pada saat itu diadakan Plebiciut/jajak pendapat yang hasilnya rakyat Sudan menghendaki kemerdekaan. Dan pada 1 Januari 1956 Sudan mendapatkan kemerdekaan Penuh. Akan tetapi walaupun sudah Merdeka penuh tetap tidak bisa meredakan suasana panas di Sudan karena masih terdapat pertikaian antara Sudan Utara dan Sudan Selatan.

E. Gerakan Kemerdekaan Aljazair.
Aljazair merupakan sebuah daerah dengan penduduk Orang Barbar, namun kemudian ditaklukkan oleh orang Barbarrosa dari Turky. Dan mulai saat itu dikuasai leh orang Turky. Kemudian setelah itu datanglah bangsa Prancis yang berhasil menguasai Aljazair dan menjadikan Aljazair sebagai bagian dari Prancis. Tentu saja rakyat Aljazair ingin mendapatkan kesetaraan dengan Rakyat  Prancis dalam hal hak dan kewajiban sebagai warga negara. Pada tanggal 1 Nopember 1954 muncul organisasi Front Pembebasan Nasional yang menuntut kemerdekaan penuh bagi Aljazair. Baru akhirnya pada tanggal 3 juli 1962 setelah tentara Oas lemah negara aljazair mendapatkan kemerdekaan penuh yang di proklamirkan oleh De Gaulle. Dengan Presiden pertama adalah Ahmad Beb Bella yang juga merupakan tokoh penting di negara tersebut.

F. Gerakan Kemerdekaan Ghana.
Tahun 1471 tentara Portugis datang ke pantai Emas di Ghana. Dinamakan Pantai Emas karena memang daerahnya kaya akan emas selain itu daerah itu juga penghasil budak belian orang Negro yang akan dikirim ke Amerika tengah. Bahkan bangsa Portugis sempat mendirikan benteng Elmina yang sangat terkenal disana. Belanda dan Inggris sempat bergantian menguasai daerah tersebut. Akan tetapi Akhirnya yang berkuasa adalah Inggris. Akan tetapi disana terdapat sebuah Suku yang tidak setuju dengan kekuasaan Inggris yaitu suku Asjanti yang selalu mengadakan Pemberontakan.
Karena berada dibawah kekuasaan Inggris tentunya rakyat Ghana ingin mendapatkan kemerdekaan. Perjuangan banyak dilakukan melalui perundingan-perundingan. Pada tahun !951 diadakan pemilihan Umum yang pertama dan Dr Kwame Nkrumeh diangkat sebagai Perdana Mentri  akan tetapi saat itu Ghana masih berada dalam Dominion Inggris baru pada tahun 1957 diadakan pemilu yang ke 2 yang disetujui oleh Inggris  dengan anggota perlemen orang Negro Asli. Dengan kenyataan itu Inggris dapat menerima dan pada tanggal 6 Maret 1957 Kemerdekaan Ghana di proklamirkan dengan perdana mentri Dr Kwame Nkrumeh.

G. Gerakan Kemerdekaan Kongo
Congo merupakan sebuah negara Jajahan Belgia dengan nama Belgia-Congo . Explorasi Congo tidak bisa dilepaskan dari 2 tokoh Penting Yaitu Henry Morton Staenly sebagai Peneleti. Karena dari hasil Penelitianya maka keadaan Congo dengan segala kelebihanya dapat terungkap . bahkan dalam temuanya H.M. Staenly juga menemukan Dinamit yang sebelumnya belum terklenal. Karena itulah rakyat Congo menjuluki Staenly “Boela Matari” atau Penghancur Padas.
Adapun untuk tokoh yang ke 2 adalah Raja Belgia saat itu Yaitu Leopold II. Dalam hal ini Leopold II berperan mendanai Penelitian yang dilakukan oleh Staenly  di Afrika. Raja Leopold II punya sebuah pemikiran bahwa Belgia sebagai  negara industri suatu saat pasti akan mengalami kelebihan Hasil Industri, untuk itu perlu dicari adanya daerah pemasaran baru. Setalah bekerja sama dengan Staenly akhirnya ditemukanlah Congo dan mulai 1908 Congo resmi jadi jajahan Belgia.  Sebagai jajahan Belgia tentunya Pendidikan di Congo jga memprihatinkan karena  baru pada tahun 1954 berdiri sebuah Universitas di Congo. Itupun dengan syarat tidak boleh mengadakan pendidikan hukum. Tentunya hal ini sangat memprihatinkan . dengan keadaan yang seperti ini membuat Nasionalisme rakyat Congo Meningkat. Mereka menuntut agar Congo diberi kemerdekaan penuh. Perjuangan banyak dilakukan melalui meja perundingan tetapi juga selalu gagal. Sampai akhirnya diadakan KMB (Konfrensi Meja Bundar ) pada tahun 1960. Pada moment KMB inilah secara resmi Belgia menyerahkan kemerdekaan penuh pada Congo. Dan pada tanggal 30 Juni 1960 Congo memperoleh kemerdekaan secara penuh setelah melalui perjuangan yang tak kenal lelah.

H. Perjuangan Kemerdekaan Lybia
Lybia merupakan daerah yang staregis sehingga jadi incaran negara-negara lain untuk menguasainya. Ini dapat dilihat dari sejarah Lybia dari abad ke 2 sampai dengan abad 19 yang sering berganti yang menguasainya. Akan tetapi yang paling terkenal menguasai Lybia adalah Italia. Pada perlawanan rakyat Lybia terhadap Italia juga melahirkan sebuah gerakan Islam yang bernama gerakan Sanussy. Gerakan Sannusy adalah suatu gerakan agama yang bertujuan mengembangkan ajaran ajaran Islam dan menanamkan cara-cara beribadah menurut Sanusy. Gerakan ini didirikan oleh Sayyid Muhamad Ali As-Sanusy. Gerakan ini yang secara gigih mengadakan perlawanan terhadap penguasa Lybia pada saat itu yaitu Italia tetapi usaha tersebut juga selalu gagal.
Tujuan Italia menguasai Lybia adalah untuk menguasai Laut Tengah sebagai usaha awal untuk memdirikan kerajaan Romawi baru di Afrika. Untuk menjalankan hal tersebut Italia menggunakan cara kekerasan dengan melebur Lybia sama sekali dan dijadikan suatu daerah Italia atau kerajaan Romawi baru. Untuk melaksanakan hal itu maka Italia memilih hari bersejarah yaitu hari kaum fasic “Maka ke Roma”. Pada saat itu dipindahkanlah1800 keluarga dari Italia ke Lybia yang dipimpin oleh Marsekal Bolbo, gubernur Jendral Lybia yang baru. Mereka benar-benar megadakan Explorasi yang besar besaran terhadap penduduk pribumi dengan harapan agar penduduk pribumi akan menyerah pada Italia. Akan tetapi hal itu tidak bisa membunuh senangat Nasionalisme rakyat Lybia yang ingin merdeka.
Setelah perang dunia II selesai maka berakhirlah kekuasaan Italia di Lybia, tatapi hal tersebut tidak lantas membuat Lybia secara otomatis merdeka karena seteh itu Lybia jadi rebutan negara negara sekutu untuk dikuasai. Karena permasalahan tidak kunjung selesai maka permasalahan Lybia akhirnya sampai juga ke meja PBB. Sampai akhirnya muncula seorang tokoh asal Belanda yang juga pegawai PBB yaitu Dr Adrian Pelt. Dr Adrian Pelt diberi tugas oleh PBB untuk mengurusi kemerdekaan Lybia. Walaupun mendapat halangan dan banyak kesulitan akhirnya lewat perjuangan yang keras  dengan membentuk Markas Besar di Tripolitania, Dr Adriaa Pelt dapat  mengatasi segala permasalahan di Lybia. Dan pada tanggal 24 Desember 1951 Kemerdekaan Lybia diproklamirkan dengan raja pertama adalah Idris As Sanusy Amir Cyrenika.

I. Pembentukan Republik Afrika Selatan
Afrika Selatan adalah negara di benua Afrika yang terletak di bagian paling selatan.  Negara ini mulai terkenal sejak ditemukanya Tanjung Harapan oleh Bartolomeuz Diaz. Adapun untuk penduduk selain bangsa kulit hitam disana juga tinggal orang-orang kulit putih keturunan dari bangsa belanda yaitu orang Boer. Pada dasarnya orang Boer ini tidak suka dengan Inggris  akhirnya orang Boer ini mengadakan migrasi yang besar-besaran ke daerah-daerah yang belum dikuasai oleh koloni Inggris. Saat pindah mereka menggunakan alat transportasi berupa pedati yang ditarik oleh Lembu. Peristiwa ini sampai sekarang sangat terkenal dan dikenal sebagai ” The Great Trek”, terjadi pada tahun 1836-1940. Usaha yang dilakukan bangsa Boer untuk mengadakan perlawanan pada Inggris selalu gagal dan akhirnya Afrika Selatan menjadi Domonion Inggris pada tahun 1910.
Pada tahun 1958 mulai diterapkan politik Apartheid di Afrika selatan oleh Pemimpin partai Nasional Dr Malam. Tahun 1958 Partai Nasional dipimpin oleh Hendrik F. Verwoerd yang juga memperteguh Apartheid . pada saat itu muncul suara dari Penduduk  kulit putih yang merupakan minoritas untuk melepaskan Afrika Selatan dari Inggris. Dan pada tanggal 31 mei 1961 negara Afrika Selatan resmi Merdeka dengan nama Republik Afrika Selatan.

J. Gerakan Kemerdekaan Negara-negara Afrika lainya 

  • Kenya dan Tanganyika
Sejarah Kenya dimulai sejak abad ke-7 m. Dimulai dari orang orang Arab yang tinggal di sepanjang pantai. Kemudian datanglah orang Eropa, bangsa Eropa yang pertama datang adalah Portugis dibawah pimpinan Vasco da Gama. Perkembangan setelah itu adalah Kenya berada dibawah Protektorat Inggris tentu saja dalam hal ini rakyat Kenya juga ingin merdeka secara penuh. Pada masa perjuangan inilah muncul gerakan “Mau-mau” yang mngejutkan masyarakat Eropa pada tahun 1952. Gerakan Mau-mau adalah  Sebuah organisasi rahasia yang terutama diikuti  oleh masyarakat Kikuyu dengan tujuan Untuk mengusir Pemjajah dari Kenya. Dengan juru bicara Jomo Kenyatta. Akhirnya Kenya berhasil merdeka pada tanggal 12 Desember 1963 dan Jomo Kenyatta diangkat sebagai perdana Menteri pertama.
Gerakan kemerdekaan juga muncul di Tanganyika dengan tokoh Yulis Nyrere seorang pemimpin Tanganyika African National Union ( TANU ). Mei 1961 Tanganyika Memperoleh hak mengatur pemerintahan dan pada Desember 1961 Tanganyika resmi merdeka. 

  • Kamerun
Nama Kamerun pertama diungkapkan oleh bangsa Portugis “Rio Dos Camaoes”.Sebelum PD I Kamerun merupakan derah protektorat Jerman. Setelah Jerman kalah dalam PD I maka Kamerun dibawah mandat LBB. Dalam hal ini LBB menyerahkan pada Inngris dan Prancis. Kamerun dibawah Prancis merdeka tahun 1960, sedangkan kamerun dibawah Inggris merdeka 1961. baru pada 1972 setelah keluar undang-undang Kamerun dapat bersatu dengan nama Republik Persatuan Kamerun dengan Presiden merangkap sebagai kepala pemerintahan 

  • Republik Somalia.
Sejarah Somalia dimulai sejak abad ke 7 m dari orang orang Arab sebagai cikal bakalnya. Sejarah moderen Somalia dimulai sejak dikuasai oleh Inggris yang secara bergantian  menguasai Somalia dengan Italia. Orang Somalia Inggris mulai memperjuangkan kemerdekaanya dan berhasil pada juni 1960 disusul 1 bulan kemudian Somalia Italia. Dan keduanya bergabung membentuk Republik Somalia. Republik ini merupakan negara Demokrasi Parlementer sampai tahun 1969 saat presiden terbunuh dan kekuasaan diambil alih oleh militer. 

  • Angola
Orang Eropa pertama yang datang di Angola adalah Diogo Cao dari Portugis, sehingga mulai saat itu Portugis yang menguasai Angola. Pada saat bersamaan Inggris yang sedang memperluas wilayah juga ingin menguasai Angola sehingga diadakan perjanjian dengan Inggris yang mengatur wilayah perbatasan. Setelah PD II Portugis mengubah status hukum tanah jajahan jadi Propinsi Sebrang Laut. Setelah terjadi kekacauan di Portugis  maka portugis memberikan kemerdekaan pada Angola pada tahun 1975. Walaupun begitu bukan berarti masalah Angola selesai Karena setelah merdekapun masih terjadi banyak kekacauan di Angola. 

  • Mozambik
Sama halnya dengan Angola Mozambik juga daerah bekas kekuasaan Portugis. Portugis juga menjadikan Mozambik sebagai propinsi sebrang laut. Budaya portugis juga sangat kental berlaku disana. Sama halnya dengan negara lain rakyat Mozambik juga menuntut kemerdekaan penuh pada Portugis. Sehingga munculah gerakan pemberontakan pada tahun 1964 yang disebut Fremilo ( front pembebasan Mozambik ).dengan wadah Fremilo rakyat Mozambik terus memperjuangkan kemerdekaan. Akhirnya setelah terjadi kekacauan di pemerintah Portugis maka Mozambik resmi merdeka pada tanggal 25 juni 1955 dengan Presiden pertama Samora Mackel yang juga tokoh Fremilo. Selain itu tokoh-tokoh Fremilo juga banyak diangkat sebagai pejabat pemertintah.

IMPERIALISME DAN POLITIK KOLONIAL BARAT DI AFRIKA

A. Sejarah dan Arti Imperialisme
Kata Imperialisme berasal dari bahasa latin yaitu ”Imperium”  yang berarti perintah. Istilah tersebut pertama kali digunakan oleh Inggris pada tahun 1870 dan 1855. Secara istilah Imperialisme berarti sebagai suatu usaha untuk memperoleh hubungan yang erat antara bagian-bagian kerajaan Inggris dengan negeri induk, baik hubungan cultural maupun mengadakan perjanjian politik dan  militer. Dalam perkembanganya kata Imperialisme mengalami perubahan arti dari semula yang berarti “ Perintah” menjadi “ Hak memerintah” atau “kekuasaan memerintah” dan berubah lagi menjadi daerah dimana kekuasaan memerintah itu dilakukan. Adapun tujuan dari Imperialisme pada awalnya ada 3 macam yaitu: Gold, Glory, Gospel. (Mencari kekayaan, Menyebarkan Agama dan kejayaan).
Imperialisme yang pertama kali dilakukan oleh bangsa barat pada abad  16. Adapun Imperialisme pada saat itu dibagi dalam 2 hal yaitu: Imperialisme tua (kuno) dan Imperialisme moderen. Imperialisme kuno dilakukan dengan cara melakukan penaklukan penaklukan negara dan bangsa lain untuk menjamin perdaganganya. Untuk kegunaanya imperialisme kuno hanya mengambil barang mentah tanpa menyajikan balasan barang jadi pada negeri jajahan. Imperialisme juga banyak dilakukan dengan expansi expansi ke negara lain. Adapun  yang menjadi pelopor dari Imperialisme kuno adalah negara Portugis dan Spanyol. Sasaran mereka adalah negara-negara dikawasan Asia, Australia, dan Amerika.
Sedangkan Imperialisme moderen yang dipelopori oleh Inggris yang telah berhasil dengan Revolusi Industrinya dan diikuti oleh negara-negara kapitalis lainya seperti Jepang dan Amerika Serikat. Imperialisme moderen dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri dan modalnya yang surplus dengan cara exploitasi dan penetrasi kebudayaan. Setelah berkembangbya nasionalisme berkobar di luar Eropa, imperialisme moderen bersembunyi dalam bentuk: Protecktorat, Domonion, Negara mandap, dan negara negara boneka. Dalam Imperialisme moderen maka yang diambil adalah barang mentah tetapi setelah itu disajikan pula barang dalam bentuk jadi kepada negara jajahan. Dalam bahasa mudahnya dalam Imperialisme moderen negara yang melakukan Imperialisme menjadikan negara jajahan sebagai negara pemasaran hasil industri yang mengalami surplus. Tujuan pokoknya adalah mempengaruhi dan menguasai ekonomi bangsa lain. Dengan melihat fakta diatas tentunya jelas dan dapat kita simpulkan bahwa pada hakikatnya tujuan imperialisme adalah sama. Tetapi terdapat pula corak corak khusus yang membedakan satu sama lain yaitu:
  • Adanya perbedaan corak politik kolonial. Perbedaan corak politik kolonial yang dilakukan oleh pemerintah kolonial di tanah jajahanya masing-masing.
  • Cara yang dipakai oleh bangsa terjajah untuk melepaskan diri dari belenggu penjajahan yang berbeda-beda juga.
2 hal itu yang membedakan  corak corak khusus imperialisme  yang satu dengan yang lain. Imperialisme moderen yang dipelopori oleh Inggris mencapai kejayaan pada tahun 1885 sampai dengan 1900. dengan adanya Imperialisme yang dilakukan oleh bangsa bangsa barat tentunya juga menimbulkan dampak yang dirasakan oleh bangsa yang terjajah antara lain adalah: Adanya kemiskinan yang terjadi di tanah jajahan, Adanya penderitaan yang tak terhingga di tanah jajahan, Imperialisme juga menyebabkan suatu bangsa yang terjajah mengalami pecah belah dan terbelakang, serta menyebabkan bangsa terjajah kehilangan keppribadian.
B. Politik Kolonial Barat di Afrika.
Ada bermacam corak ragam politik kolonial barat di Afrika, akan tetapi pada dasarnya tujuan mereka adalah sama yaitu politik pecah belah atau adu domba. Hal ini dilakukan untuk mempermudah didalam usaha untuk tetap menguasai tanah jajahan. Dalam hal ini penulis ingin menyampaikan politik kolonial yang dilakukan oleh Inggris dan Prancis di Afrika. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan kedua negara tersebut yang berhasil mendominasi negara-negara di Afrika.
Politik kolonial yang dilakukan Pranci di Afrika diantaranya :
 
Politik Asimilasi/Percampuran
    Dalam hal ini orang-orang pribumi di Afrika diperlakukan sama dengan orang Prancis, perlakuan yang sama ini diberikan disegala bidang kehidupan antara lain: Pendidikan, hukum, Sosial ekonomi maupun hak yang sama dalam Parlemen.
     
    Politik Asosiasi
      Pada politik ini maka Prancis melebur orang pribumi dan mencetak kembali menjadi orang orang yang berjiwa Prancis.
       
      Politik Devide At Impera
        Politik ini dilakukan dengan memecah belah penduduk pribumi sehingga lebih mudah untuk dikuasai.
         
        Politik Conversion au Cristianisme
          Politik ini dilakukan dengan cara mengadakan Kristenisasi terhadap penduduk pribumi.

          Sedangkan politik yang dilakukan Inggris antara lain adalah:
          1.   Pola Politik C. Khodes
          Politik kolonial ini dilakukan dengan penekanan kepada kepentingan imperium Inggris atau kepentingan kaum kolonis di koloni.
          2.   Pola Politik D. Livingstone.
          Pada politik ini menekankan kepada pertanggungan jawab sebagai pembimbing untuk bumi putera.
          3.   Sistem pemerintahan In Direct rule
          Dalam system pemerintahan ini adalah system pemerintahan tidak langsung yaitu melalui birokrasi-birokrasi yang ada.
          4.  Membiarkan tetap berlangsungnya kebiasaan-kebiasaan yang telah berlaku di tanah jajahan.
          5.  Membimbing penduduk di tanah jajahan kearah pemerintahan sendiri yang mandiri secara pelan pelan dan Evolusioner.
            Jadi apabila kita bandingkan Politik kolonial dari kedua negara tersebut memang mengalami perbedaan corak, akan tetapi pada dasarnya adalah sama yaitu sama sama dilakukan untuk tetap bisa menguasai wilayah jajahan.
            Berbeda dengan di Asia, di Afrika sebagian besar jatuh ke kaum kolonialis dan imperialis tanpa disertai perlawanan yang hebat, walaupun ada juga yang disertai oleh sebuah perlawanan yang hebat yang dilakukan oleh kaum nasionalis yang ada. Akan tetapi sebagian besar negara Afrika jatuh ketanah jajahan akibat dari perjanjian perjanjian yang diadakan antara kaum imperialis sendiri atau kaum imperialis dengan kepala kepala suku yang ada di Afrika.

            Pendidikan Guru Masa Awal Kemerdekaan

            ejak awal kemerdekaan pemerintah telah mengolah dan merumuskan masalah pendidikan dan mencoba bentuk yang sesuai dengan keadaan sosial-ekonomi Indonesia. Aspek pendidikan dengan segala permasalahannya ternyata lebih rumit keadaannya, sehingga mengundang berbagai persoalan yang perlu segera ditangani. Dalam kenyataannya, usaha perbaikan dan pendidikan tersebut tidak semata-mata diatur oleh pemerintah, tetapi masyarakat ikut andil. Kebijakan politik terhadap pendidikan pada tahun 1945-1950 belum dirasakan hasil yang sesuai dengan harapan, karena faktor-faktor sosial, ekonomi, dan terutama politik. Namun demikian pemerintah tidak berhenti berupaya menangani perbaikan. Usaha-usaha perbaikan tersebut merupakan usaha untuk mengubah keadaan agar menjadi lebih baik daripada masa lalu. Adapun usaha-usaha nyata yang dilakukan pemerintah dalam periode 1945-1950 terutama ditunjukan pada kebutuhan utama berkenaan dengan bangunan sekolah, tenaga guru, kurikulum dan sistem kerja. Berkaitan dengan keperluan bangunan sekolah dan tenaga pengajar yang rusak akibat dari revolusi fisik, pemerintah mengambil langkah-langkah sebgai berikut:

            a. Mendirikan bangunan-bangunan seku
            b. Menggunakan perumahan rakyat untuk dijadikan bangunan sekolah
            c. Mengandakan sistem mengajar dua kali sehari


            A. PENGAJARAN DI INDONESIA MASA REVOLUSI
            Revolusi kemerdekaan Indonesia mengakibatkan pendidikan mengalami keadaan yang parah, karena baik saran maupun prasarana termasuk tenaga pengajar dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Sebagian besar gedung sekolah digunakan menjadi barak militer tentara baik tentara pembela negara maupun tentara penyerang. Untuk tenaga pengajar banyak yang terpaksa meninggalkan pengajaran karena terpaksa untuk menjadi tentara melawan Belanda dan Sekutu. Dari uraian diatas maka dapat diketahui bahwa salah satu masalah besar yang harus segera diatasi oleh pemerintah adalah kurangnya tenaga pengajar. Pada tahun 1950 Indonesia kekurangan guru mencapai 20.816. Bahkan kalau semua calon murid Sekolah Rakyat yang ingin ditampung seluruhnya, maka akan mencapai 168.000 orang guru. Maka untuk mengatasi kesulitan tersebut pemerintah menempuh dua jalan yaitu :
            a. Memperbanyak jumlah SGB
            b. Mengerjakan tenaga guru yang belum mempunyai wewenang untuk mengajar. Pada umumnya lepasan SD 6 tahun.


            Disamping dilakukannya usaha-usaha pemerintah dalam mengatasi kekurangan tenaga pengajar, tidak teringgal juga partisipasi masyarakat untuk membantu mendirikan bangunan sekolah. Usaha semacam itu merupakan bukti bahwa pengajaran sebelum kemerdekaan menunjukan sifat apatis, sedangkan pada masa awal kemerdekaan keadaan menjadi berubah.


            B. PELAKSANAAN PENDIDIKAN GURU MASA AWAL KEMERDEKAAN
            1. Sekolah Guru Bawah (SGB atau SG 4 TAHUN)
            Murid yang diterima masuk kelas 1 SGB adalah tamatan SR. Yang lulus dalam ujian masuk SLP. Lama pengajaran adalah 4 tahun. Pada dasarnya pelajaran 4 tahun itu sama dengan 3 tahun pelajaran umum (smp), ditambah 1 tahun pelajaran kejuruan.

            Sekolah Guru Bawah
            Gambar : Murid Sekolah Guru Bawah


            2. Sekolah Guru A (SGA atau SG 6 TAHUN)
            Yang dapat diterima pada SGA ialah :
            -Pemegang ijazah SMP Negeri
            -Tamatan SGB Negeri
            -Murid SGB kelas III yang naik ke kelas IV (melalui seleksi)

            Lama pelajaran untuk jenjang SGA adalah 3 tahun

            3. Sekolah Guru C (SGC atau SG 2 TAHUN)
            Lama 2 tahun pada anak-anak tamatan SR dan dapat disamakan dengan CVO atau OVVO pada zaman penjajahan Belanda. Usaha ini hanya berjalan kurang lebih 1,5 tahun, karena tidak mendapat dukungan dari masyarakat. Beberapa dari sekolah-sekolah itu diubah menjadi SGB.


            C. MACAM-MACAM KURSUS KEJURUAN
            1. Kursus-kursus Guru
            Pemerintah membuka kursus–kursus Guru dengan 2 macam tujuan :
            -Memperbaiki mutu guru-guru SD yang belum memiliki ijazah SGB
            -Memperluas pengetahuan guru-guru SR ynag telah memilki ijazah SGB dan yang sederajat, sehingga mereka dapat mencapai ijazah SGA.

            Untuk membuka tujuan pemerintah tersebut pemerintah membuka :
            -Kursus lisan Persamaan SGB (KLPSGB)
            -Rukun Belajar Kursus Tertulis Persamaan SGB,disingkat menjadi RBB.
            -Kursus Guru B (KGB)

            Lalu untuk memcapai tujuan kedua :
            -Kursus Lisan Persamaan SGA (KLPSGA)
            -Rukun Belajar Kursus Tertulis Persamaan SGA (RBA)
            -Kursus Guru A (KGA)

            2. KLP SGB
            Kursus ini lamanya 4 tahun dan diberikan secara lisan pada waktu petang hari. Para pengajarnya adalah guru-guru yang pada pagi hari mengajar di Sekolah Lanjutan setempat. Mata pelajaran yang diberikan sama dengan di SGB, kecuali praktek mengajar.

            3. KKLP SGA
            Lama pelajaran 2 tahun dan dibeikan secara lisan pada waktu petang hari. Yang mengajar dan memimpinnya pada umunya guru-guru SGA setempat.

            Sekolah Guru Atas
            Gambar : Sekolah Guru Atas



            D. RBB dan RBA
            1. RBB dan RBA
            Karena KLP SGP dan KLP SGA hanya diadakan di kota-kota besar saja.Maka Pemerintah membuka RBB dan RBA sebanyak-banyaknya agar guru-guru SR yang tinggal jauh dari kota dengan belajar sendiri dapat memperluas pengetahuannya dan dengan itu dapat pula memperbaiki nasibnya.Kedua usaha ini diselenggarakan oleh Balai Kursus Tertulis Pendidikan Guru Bandung, sekarang namanya: Balai Pendidikan Guru (BPG), dengan jalan secara mengirimkan pelajaran-pelajaran kepada tiap-tiap RB. RBB dibagi menjadi dalam 4 tingkatan, sedangkan RBA dalam 2 tingkatan.

            2. Ujian Persamaan
            Ujian untuk mencapai ijazah Persamaan SGB bagi pengikut-pengikut RBB.Sampai tahun 1959 pengikut-pengikut RBB harus menempuh ujian untuk mencapai ijazah persamaan SGB sekaligus dalam semua matapelajaran.Tetapi mulai tahun 1959 ujian itu diadakan 4 kali berturut-turut. Tiap-tiap akhir tahun pelajaran diuji 3 mata pelajaran. Ujian untuk mencapai ijazah SGA bagi pengikut-pengikut RBA.Semula para pengikut RBA yang telah menamatkan kursusnya menempuh ujian Persamaan SGA bersama-sama dengan pengikut-pengikut KLP SGA.
             
            Sumber: http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/

            Politik Apartheid di Afrika Selatan

            aerah Afrika selatan selain tanhnya subur dan juga memilki hasil penambangan emas. Daerah itu pada awalnya dikuasai oleh bangsa Portugis, tetapi sejak abad ke-7 diambil alih oleh bangsa Belanda.Sejak itu daerah Afrika selatan menjadi daerah koloni Belanda dan banyak orang-orang Belanda yang datang dan menetap di daerah itu.Pada tahun 1812, Orang-orang Inggris juga datang juga datang ke daerah Afrika Selatandan mendesak orang-orang Belanda (Boer).Setelah terjadi perang hebat (perang boer), bangsa Belanda mengalami kekalahan, sehingga Afrika selatan dibagi menjadi 2 bagian yaitu Afrika selatan bagian utara diduduki oleh bangsa boer dan Afrika Selatan bagian selatan diduduki oleh Inggris.Di bagian selatan Inggris mendirikan negara Natal dan Cape Town, sedangkan di bagian selatan berdiri 2 buah negara yaitu Oranye Vrijstaat dan Transvaal.


            A. PERKEMBANGAN MASALAH POLITIK APARTHEID DI AFRIKA SELATAN
            Pada tahun 1910 Perang Boer kedua berakhir dan Inggris berhasil mempersatukan wilah Afrika Selatan dalam satu Uni Afrika Selatan menjadi republik denagn presidennya Hendrik Verwoed. Verwoed yang berhasil membuat kebijakan untuk memisahkan mayoritas orang kulit putih dan mayoritas kulit hitam justru malah menimbulkan diskriminasi antara keduanya. Sebelum dilaksanakan Politik Apartheid sebenarnya telah lama dilakukan hal-hal yang merupakan gejala Apartheid, antara lain :

            1. Native Land Act (Undang-undang Pertanahan Pribumi) tahun 1913 yang melarang kulit hitam membeli tanah di luar daerah yang sudah disediakan bagi mereka.

            2. Undang-undang Imoraitas tahun 1927 yang melarang terjadinya perkawinan campuran antara kulit putih dengan kulit hitam atau kulit berwarna lainnya.

            Pengganti Verwoed adalah Pieter Botha pada tahun 1976 ia mengumumkan bahwa homeland-homeland yang dibentuk dimaksudkan untuk menjadi negara bagian yang otonom. Namun siapa pun dapat memahami dengan mudah bahwa Politik Apartheid yang mengadakan pemisah pembangunan daerah-daerah pemukiman dimaksud untuk memecah belah persatuan dan kesatuan Afrika Selatan, sekaligus mengamankan pemerintahan minoritas bangsa kulit putih di daerah itu.

            south africa map

            Gambar : Peta Afrika Selatan


            Orang-orang kulit hitam yang semula tidak mengerti bahwa kebijakan pemerintahannya, lambat laun mengerti bahwa tujuan sebenarnya adalah diskriminasi rasial (perbedaan warna kulit). Oleh karena itu mereka bangkit mengadakan perlawanan, tetapi pemerintaha Pieter Botha dengan kejam menumpas setiap perlawanan yang terjadi. Banyak tokoh-tokoh kulit hitam yang dijebloskan dalam penjara, seperti tokoh kharismatik Nelson Mandela yang terpaksa mendekam dalam penjara selama 27 tahun. Selain perlawanan bersenjata, usaha-usaha mengakhiri Politik Apartheid juga dilakukan melalui perjuangan politik. Partai-partai yang terkenal antara lain Partai Konggres (ANC) pimpinan Nelson Mandela dan Inkatha Freedom Party pimpinan Mongosuthu Buthulesi. Salah seorang tokoh pergerakan Afrika Selatan yang juga sangat terkenal adalah Uskup Agung Desmond Tutu.

            Perjuangan rakyat Afrika Selatan yang tidak mengenal lelah akhir membawa hasil. Timbulnya gejala-gejala ras diskriminasi orang-orang Belanda dari kaum kristen Kalvanis yang pertama datang ke Afrika Selatan telah memandang penduduk pribumi kulit hitam dengan pandangan yang rendah. Penduduk pribumi dianggap sebagai bangsa yang biadab, primitif dan dianggap sebagai keturunan putra-putra Ham (anak kedua Nabi Nuh) yang dikutuk oleh Tuhan untuk jadi budak. Pandangan itu yang menyebabkan terjadinya perbudakan atas bangsa kulit hitam oleh penduduk kulit putih.

            Perbudakan di Afrika Selatan mengikuti usaha cari keuntungan yang besar dengan dibukanya tambang-tambang intan dan emas. Dengan berlakunya sistem perbudakan, maka memudahkan diperoleh pekerja-pekerja yang amat murah. Tempat tinggal mereka tidak boleh berbaur dengan tempat kulit putih.Daerah untuk kulit hitam disediakan khusus yang jauh terpisah dan berpagar rapat. Untuk keluar masuk pemukiman diwajibkan mempunyai surat pas. Dengan sistem itu, maka penguasaan atas persediaan tenaga kerja akan terjamin.

            Sampai pada abad ke-19 pemukiman kulit hitam masih bercampur dengan daerah kulit putih, tapi pada permulaan abad ke-20 mereka digiring ke daerah pinggiran. Penduduk peranakan dan keturunan India juga termasuk bangsa yang diusir dari kota.Sebuah perkampungan kulit hitam yang besar ialah perkampungan Soweto di sekitar Johannesrburg. Sejauh mata memandang yang tampak hanya kompleks pemukiman yang amat luas dengan rumah-rumah primitif yang kotor. Demikian pandang Kennedy, senator Amerika Serikat yang mengunjungi Afrika Selatan. Rumah-rumah itu tidak disediakan pemerintahan dengan cuma-cuma, tetapi ditarik sewa yang amat tinggi, sementara upah para buruh amat rendah.

            Pada tahun 1913 penguasa kulit putih mengeluarkan undang-undang pertanahan pribumi (Native Land Act) yang melarang kulit hitam membeli tanah di luar daerah yang telah disediakan untuk mereka. Pada tahun 1927 dikeluarkan kembali undang-undang Imoralitas yang melarang hubungan seks antara kulit putih dan kulit hitam. Perkawinan campuran antara kulit putih dan kulit hitam atau kulit berwarna lainnya dilarang keras.

            Politik Apartheid dirancang oleh Hendrik Verwoed. Apartheid menurut bahasa resmi Afrika Selatan adalah Aparte Ontwikkeling artinya perkembangan yang terpisah.
            Memperhatikan makna dari arti Apartheid itu kedengarannya baik yaitu tiap golongan masyarakat, baik golongan kulit putih maupun golongan kulit hitam harus sama-sama berkembang. Tapi perkembangan itu didasarkan pada tingkatan sosial dalam masyarakat yang pada prakteknya menjurus pada pemisahan warna kulit dan terjadinya penistaan dari kaum penguasa kulit putih terhadap rakyat kulit hitam.

            gambar hendrik verwoerd

            Gambar : Hendrik Verwoerd


            Verwoed menyusun rencana pembentukan homeland, yang disebut juga Batustan. Homeland dilaksanakan dengan diadakannya pembagian kembali Afrika Selatan berdasarkan wilayah kesukuan. Tiap orang kulit hitam Afrika Selatan diharuskan menjadi warga negara salah satu homeland atas dasar tempat lahirnya. Untuk memantapkan proyek homeland dikeluarkan bantuan biaya untuk perangsang termasuk perangsang untuk pemasukan modal dari luar untuk homeland. Kemajuan-kemajuan kecil tampak dari proyek itu. Perkembangan Politik Apartheid di Afrika Selatan, Partai Nasional memenangkan pemilihan umum dengan program Politik Apartheid. Kontak antara ras yang dapat membahayakan kemurnian ras dibatasi.

            Segregasi atau pemisahan dan perkembangan terpisah tidak hanya berlaku untuk golongan rasial yang penting, tetapi juga untuk kelompok-kelompok yang lebih kecil.Kemenangan Partai Nasional bukan suatu kebetulan, melainkan merupakan hasil situasi Afrika Selatan itu sendiri. Setelah berkuasa, Partai Nasional bergerak secara sistematis untuk memperkuat kedudukannya dalam parlemen dan memperluas kedudukannya di luar parlemen. Dalam rangka hak-hak politik golongan kulit hitam, golongan kulit berwarna Asia yang telah terbatas dikurangi dan lambat laun dihapus. Di antara hak-hak itu adalah sebagai berikut :
            1. Pada tahun 1951 dikeluarkan Bantu Authorities Act yang menghapuskan DPR Pribumi dan sebagai gantinya ditetapkan pembentukan pemerintahan suku.

            2. Orang kulit hitam tidak boleh tinggal di daerah perkotaan kulit putih selama lebih dari 72 jam.

            3. Pada tahun 1945 dikeluarkan Native Land Act yang melarang orang kulit hitam memiliki atau membeli tanah di daerah perkotaan.

            4. Segregasi pendidikan dilaksanakan dengan Bantu Educationa Act pada tahun 1953.

            Dia antara proyek Bantustan yang dianggap berhasil di Afrika Selatan adalah pemberian kemerdekaan kepada Transkei pada tanggal 26 Oktober 1976. Kemerdekaan ini disambut baik oleh rakyat dan pemerintah Transkei, tetapi mendapat tanggapan negatif dari negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.


            B. PERGERAKAN POLITIK AFRIKA SELATAN DALAM MENENTANG POLITIK APARTHEID
            Setelah partai nasional berkuasa di Afrika Selatan secara sistematis dilembagakan dan dituangkan dalam undang-undang sehingga orang kulit putih menguasai rakyat pribumi dan secara berangsur-angsur merampok dan mengurangi hak-haknya. Orang kulit hitam menolak klaim kulit putih bahwa secara kodrat orang kulit putih memiliki keunggulan dan hak untuk memimpin. Dengan adanya orang-orang kulit hitam menerima pendidikan Barat maka mereka mulai mengambil langkah-langkah membentuk gerakan politik. South Afrika Native National Conference dan APO mengirimkan delegasinya ke London untuk mengajukan protes, tetapi gagal. Sebagai reaksi, lahirlah South African National (SANC) pada tahun 1912 kemudian namanya diubah menjadi ANC (African National Congress). Sasarannya terbatas pada usaha agar golongan elit Afrika Selatan diterima secara sosial dan politik dalam masyarakat yang dikuasai oleh orang kulit putih. Perjuangan mereka untuk mencapai sasaran adalah lewat jalan konstitusional.

            anc

            Gambar : African National Congress


            Perjuangan ANC berubah setelah pemerintah Afrika Selatan mengeluarkan National Land Act yang isinya :”orang kulit hitam dilarang membeli tanah atau hidup di wilayah orang kulit putih sebagai penyewa atau penggarap bagi hasil”. Pada tahun 1919 – 1920, ANC melancarkan kampanye menentang peraturan-peraturan kewajiban orang kulit hitam membawa pas. ANC mengalami kemunduran setelah pemerintah Afrika Selatan mengambil tindakan keras dan tegas. Untuk sementara peranannya diambil alih oleh ICU (Industrial and Commercial Union) yang didirikan pada tahun 1919. ANC memperluas keanggotaannya dan akhirnya berkembang menjadi organisasi massa.

            Pada tahun 1952, orang kulit hitam, kulit berwarna serta sejumlah orang kulit putih melancarkan suatu perlawanan pasif. Situasi seperti ini terjadi pada tahun 1970 dan kejadian serupa sering terjadi dalam perjuangan tanpa kekerasan yang dilakukan oleh ANC. Pada tahun 1955, kelompok-kelompok yang menentang Politik Apartheid mengadakan pertemuan di Capetown untuk menggariskan dasar-dasar bagi Afrika Selatan yang demokratis dan non rasial. Pada tahun 1956 sebanyak 156 orang pemimpin ditangkap karena dituduh berkomplot akan menggulingkan pemerintah. Proses ini terjadi berlarut-larut hingga akhirnya mereka dibebaskan pada tahun 1961. Sementara ANC kehilangan pemimpin-pemimpinnya, sejumlah anggotanya memisahkan diri dan mendirikan Pan Africanist Congress (PAC). Pada tahun 1960 PAC melancarkan kampanye anti kebijakan pemerintah. Dalam peristiwa itu sebanyak 69 orang tewas ditembak oleh polisi di Sharpeville. Gerakan ANC dan PAC akhirnya dilarang setelah peristiwa itu.

            Pembantaian di Sharpeville dan adanya larangan organisasi-organisasi politik di kalangan orang kulit hitam merupakan titik balik dalam sejarah pembebasan Afrika Selatan. Akhirnya diputuskan bahwa dengan jalan damai tidak bisa maka ditempuh jalan kekerasan. Pada tahun 1961 – 1962, aktivis orang kulit hitam mendirikan organisasi Umkhonto We Sizwe dan Poso dengan mengadakan sabotase terhadap milik orang kulit putih. Menjelang akhir tahun 1973, pemimpin-pemimpin Bantustan mengadakan pertemuan untuk membentuk federasi negeri-negeri Bantu dan mengutuk diskriminasi rasial di Afrika Selatan.

            Pada tahun 1974, para pemuka federasi mengadakan pertemuan dengan PM Vorster. Pada pertemuan itu, PM Vorster maupun federasi akan meminta tambahan wilayah bagi negara Bantu. PM Vorster menolak usulan agar diselenggarakan suatu konvensi multirasial guna menyusun suatu konstitusi baru dan dia tidak akan mengikutsertakan orang kulit hitam dalam kekuasaan negara. Tekanan-tekanan semakin meningkat sejak bulan Juni 1976 ketika ±10.000 pelajar melancarkan demontrasi protes di Soweto yang berkembang menjadi huru hara di kota-kota orang kulit hitam dekat Johanessburg dan Pretoria. Ratusan orang tewas dan lebih seribu orang mengalami luka-luka. Terbunuhnya Steve Biko pimpinan Black Consciousness dalam tahanan merupakan puncak tekanan pemerintah Afrika Selatan.

            Pada tanggal 1 April 1960 Dewan Keamanan PBB (DK) berseru kepada Afrika Selatan agar mengambil tindakan untuk mewujudkan harmoni rasialatas dasar persamaan dan melepaskan kebijaksanaan-kebijaksanaan Apartheid dan diskriminasi rasial. Pada tanggal 7 Agustus 1963 DK mengulangi seruannya sambil menghimbau kepada semua negara agar menghentikan penjualan senjata dan perlengkapan militer kepada Afrika Selatan. Pada tanggal 4 Desember 1963, DK mengutuk sikap acuh tak acuh pemerintah Afrika Selatan dan mengulangi kembali seruannya kepada semua negara agar menggunakan embargo senjata.

            Sehubungan dengan jatuhnya banyak korban ketika pasukan Afrika Selatan melepaskan tembakan terhadap demonstran yang menentang diskriminasi sosial (16 Juni 1976) pada tanggal 14 Juni 1976 DK mengutuk keras pemerintah Afrika Selatan. Mereka mengatakan bahwa Apartheid adalah suatu kejahatan, mengganggu perdamaian dan keamanan international serta mengakui sahnya perjuangan rakyat Afrika Selatan dalam melenyapkan Apartheid.

            Sikap negara barat yang menjunjung tinggi persamaan hak dan kewajiban martabat semua orang tidak setuju dengan diskriminasi rasial dan Politik Apartheid di Afrika Selatan, tetapi mereka tidak dapat berbuat sesuatu karena mempunyai banyak kepentingan. Mereka hanya mendukung resolusi-resolusi anti Apartheid. Kepentingan negara-negara Barat terhadap Afrika Selatan antara lain sebagai berikut :
            • Afrika Selatan merupakan salah satu sumber utama bahan mentah yang dibutuhkan oleh industri dan kehidupan negara-negara tersebut.

            • Letak geografis Afrika Selatan mempunyai arti penting bagi strategi global negara-negara Barat, khususnya USA.

            • Afrika Selatan menguasai jalur pelayaran Tanjung Harapan yang merupakan urat nadi mereka.

            • Suplai minyak dan bahan-bahan mentah vital diangkut lewat jalur tersebut.


            B. PERAN NELSON MANDELA DALAM PENGHAPUSAN RASIALISME
            Kemenangan Mandela adalah salah seorang dari banyak tokoh pejuang politik Afrika Selatan yang sempat menyaksikan dan merasakan puncak dari perjuangannya yakni pembebasan kaum kulit hitam Afrika Selatan dari penindasan kaum kulit putih. Kemenangannya dalam pemilihan demokratis dan miltirasial pertama kali sepanjang 340 tahun sejarah Afrika Selatan pada bulan Mei 1994 membawa perubahan besar bagi negeri itu. Nama Nelson Mandela mulai menanjak ketika ia terpilih menjadi Sekjen ANC (African National Congress) pada tahun 1948 dan pada tahun 1952 menjadi Presiden Liga Pemuda. Sejak itu Mandela lebih banyak memainkan peranannya secara rahasia. Pada tahun 1961 sebagai Sekretariss Jenderal ANC, Mandela mengomandokan pemogokan selama tiga hari 29 – 31 Mei 1961. seruan pemogokan itu ditanggapi oleh pemerintah Apartheid sebagai suatu pelanggaran serius.

            foto nelson mandela

            Gambar : Nelson Mandela


            Pada bulan Desember 1962, ia dijatuhi 5 tahun penjara, dengan tuduhan meninggalkan negara secara ilegal. Mandela menjalani hukumannya di penjara Pretoria. Tidak beberapa lama tokoh-tokoh ANC lainnya juga ditangkap di markas ANC. Pada saat itu disita pula sejumlah dokumen rahasia, menyangkut ANC dan Tombak Bangsa. Mereka yang ditangkap yaitu Walter Sisulu, Govan Mbeki, Raymond Mhlaba, Ahmed Akthrada, Dennis Golberg dan Lionel Bernstein. Mandela bersama-sama dengan keenam rekannya diperiksa dengan tuduhan melakukan sabotase bersengkongkol untuk menumbangkan pemerintah dan membantu unsur asing menyerang Afrika Selatan. Mereka akhirnya divonis dengan hukuman seumur hidup pada tanggal 12 Juni 1964 dan harus mendekam dalam penjara di Pulai Roben Cape Town. Pada tahun 1982 Mandela dipindahkan lagi ke penjara Pollsmor juga masih daerah Cape Town.

            Selama di penjara itulah kampanye pembebasannya dilancarkan, baik di Afrikan Selatan sendiri maupun di luar Afrika Selatan. Aksi protes dan kampanye pembebasan Mandela semakin berkobar sejak tahun 1982, bahkan pada tahun 1988 ulang tahun ke-70 Nelson Mandela dirayakan oleh bangsa kulit hitam Afrika Selatan dengan menggelar konser musik selama 120 jam non stop dan disiarkan ke-50 negara. Akibat kampanye pembebasan tokoh ANC ini, makin banyak negara yang menekan pemerintah Apartheid Afrika Selatan baik secara politik maupun ekonomi.

            Kampanye pembebasan itu membuat Mandela menjadi tokoh tahanan politik paling populer di dunia. Akibat tekanan yang bertubi-tubi pada bulan Juli 1989 Botha bertemu dengan presiden F.W. de Klerk pengganti Botha. Dari pertemuan-pertemuan itu pada bulan Februari 1990, de Klerk mengumumkan di depan parlemen bahwa pemerintahannya akan mencabut larangan bagi ANC, Partai Komunis Afrika Selatan (SACP) dan Pan Africanist Congress (PAC) menyusul diakhirinya Politik Apartheid. Pada kesempatan itu de Klerk juga mengisyaratkan bahwa Mandela akan segera dibebaskan. Pembebasan tokoh kharismatik Afrika Selatan ini kemudian dilaksanakan sesuai dengan janjinya. Pada tanggal 11 Februari 1990 dari penjara Victor Verster, Mandela dibebaskan. Pembebasan itu sangat menarik perhatian dunia dan disambut oleh ratusan wartawan baik dari dalam maupun luar negeri.
            Sumber: http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/

            Sejarah Afrika Barat

            Hubungan negara-negara Eropa dengan Afrika di daerah sub sahara dimulai pada abad 15 oleh orang Portugis dengan merebut Ceuta dari orang-orang islam yaitu tanjung Bojador, tanjung Verde, tanjung Palmas dan pantai-pantai di Afrika Barat. Pada awal abad 17 Portugis terdesak oleh bangsa Eropa lain. Mereka memberi nama daerah sesuai hasil alamnya misalnya Pantai Emas, Pantai Gading, dsb. Pada tahun 1875 baru 10,8% dari daerah Afrika yang berada dibawah kekuasaan bangsa barat. Spanyol, Inggris, Prancis, dan Portugis menguasai daerah Afrika yang pada masa itu luasnya 1.250.000 mil persegi. Inggris memiliki daerah terbesar di Afrika. Kekuasaan Prancis hanya terbatas di pantai sebelah utara, pos-pos terasing di Senegal dan Pantai Guinea, seluruhnya diperkirakan meliputi 170.000 mil persegi.

            Portugal menguasai daerah sepanjang pantai Angola dan Mozambique. Spanyol menguasai daerah seluas 1000 mil persegi di Afrika Barat laut. Penjelajahan daerah pedalaman Afrika makin dipergiat sesudah dibentuk lembaga “International Asssociaton for the Exploration and Civilization of Central Afrika” (1876) atas inisiatif Leopold II Raja Belgia. Terbitnya buku “The Congo” (1885) oleh H.M. Stanley mengakibatkan bangsa-bangsa barat ingin menjajah Afrika. Ketika di Eropa terjadi Perang Dunia I (1914-1918), Afrika juga terseret dalam perang karena Inggris dan sekutunya berusaha merebut koloni Jerman di Afrika. Pada awal 1916 ketika hasil perang masih belum jelas Inggris dan Prancis telah membuat kesepakatan untuk membagi bekas koloni Jerman di Afrika. Pada masa Perang Dunia II (1939-1945) Afrika digunakan untuk kepentingan strategi perang dan ekonomi.


            A. KOLONI PERANCIS DI AFRIKA BARAT
            Sebelum Perang Dunia 1 berakhir di Afrika Barat juga terdapat daerah jajahan Jerman yaitu Togo dan Kamerun. Sampai sebelum Perang Dunia 1 berkobar, koloni Prancis di Afrika Barat meliputi dari gurun pasir Sahara sampai Teluk Guinea. Prancis ingin memperluas wilayahnya dari Afrika Barat ke Afrika Timur atau dari Dakar ke Jibuti. Prancis ingin membentuk Imperium dari Samudera Atlantik ke Samudera Hindia. Krisis Fashoda 1898 mengakibatkan cita-cita tersebut tidak dapat terwujud.

            peta afrika barat
            Gambar : Peta Afrika Barat


            B. PELAKSANAAN POLITIK KOLONIAL PERANCIS DI AFRIKA BARAT
            Sebelum Perang Dunia II, politik kolonial Perancis yang dijalankan di daerah-daaerah koloninya berdasarkan suatu doktrin asimilasi. Pemerintahan di koloni-koloni dikendalikan dari Paris. Kekuasaan dipegang oleh Menteri Tanah Jajahan dan Parlemen dan melalui penguasa tertinggi dikoloni diteruskan kepada pegawai-pegawai yang lebih rendah di daerah-daerah. Perkembangan ekonomi di koloni tidak diperhatikan. Pembentukan industri tidak didorong, peraturan bea cukai mengakibatkan koloni-koloni terkena sistem monopoli. Eksploitasi terhadap koloni dijalankan dengan sungguh-sungguh.

            Adapun organisasi politik kolonial Prancis :
            1. Diharapkan bahwa koloni-koloni akan mempunyai wakil di dalam Assembly yang akan dibentuk dan bertugas membuat rencana konstitusi baru bagi Prancis.

            2. Sangat diperlukan adanya wakil-wakil koloni dal;am pemerintahan pusat di Prancis Metropolitan, agar pemerintahan menjadi lebih lengkap dan lebih teratur daripada masa-masa sebelumnya.

            3. Setiap proyek pembaharuan yang ditujukan hanya untuk memperbaiki sistem perwakilan yang dibuat pada 1939

            4. Hendaknya dibentuk suatu badan baru yang disebut Colonial Parlement atau ebih tepat disebut Federal Assembly yang dapat memenuhib cita-cita menjamin French Federation yaitu kesatuan Prancis dan koloni-koloninya.

            5. Penguasa-penguasa di koloni dalam melaksanakan tugasnya harus menyesuaikan diri dengan keputusan-keputusan yang diambil oleh kekuasaan sentral atau badan federasi dan juga dari berbagai daerah.

            Di Afrika Barat, Senegal adalah yang paling maju menerima politik yang berdasarkan doktrin tersebut kemudian disusul Pantai Gading. Oleh karena kemakmuran dan kemajuannya maka sesudah Perang Dunia II berakhir Senegal dan Pantai Gading memiliki isisiatif terbesar dalam hal perjuangan sosio-politik negerinya. Senegal merupakan koloni Prancis yang tertua di Afrika Barat. Senegal menduduki tingkat tertinggi dalam bidang pendidikan. Sekolah-sekolah menengah yang didirikan oleh Pemerintah menghasilkan Senegalais (orang Senegal) yang berpendidikan. Istilah Senegalais kemudian berkembang menjadi orang Afrika Barat Perancis. Tokoh-tokoh berpendidikan yang terkenal diantaranya L. Senghor (tokoh gerakan Negritude), Mamadou Dia (seorang ekonom terkemuka dan perdana menteri pertama di Senegal), Lamine Gueye (Walikota Dakar), M. Blaise Diagne (seorang politikus), dsb.

            senegal map
            Gambar : Peta Senegal

            Pada 1920 dan 1925 di Senegal dilakukan reorganisasi. St. Louis dijadikan ibukota dan pusat kebudayaan. Pada tahun 1904-1959 Dakar dijadikan ibukota federasi Afrika Barat Perancis. Dalam bidang politik sejak 1848 Perancis telah mengumumkan bahwa penduduk koloni mempunyai hak untuk memilih wakil-wakilnya ke National Assembly. Senegal juga diberi hak untuk mengatur pemerintahan kotapraja. Demikianlah keadaaan Afrika Barat Prancis dihubungkan dengan pelaksanaan politik kolonial Perancis. Senegal merupakan daerah yang paling maju dan memiliki infrastuktur yang berguna untuk hari-hari mendatang berupa bandar yang bagus, Universitas, sistem jalan raya dan kereta api yang baik, rencana ekonomi yang terperinci, pengalaman yang banyak dalam bidang politik, dan landasan terbang internasional. Perhatian Perancis yang sangat besar tehadap Senegal membuat membuat daerah-daerah di Afrika Barat Prancis lain iri sehingga ada yang dengan segan-segan masuk dalam federasi bersama Senegal.

            Dengan adanya konferensi Brazaville (1944) terjadilah perubahan dalam politik kolonial Perancis. Sesudah Perang Dunia II berakhir, utusan-utusan dari Afrika berada di Paris untuk ikut serta dalam sidang Constituent Assembly bersama-sama utusan Perancis. Peristiwa ini memberi kesempatan daerah-daerah di Afrika untuk mewakili wakil-wakil dalam Parlemen Perancis. Sebelumnya kesempatan seperti ini hanya diberikan kepada Senegal.

            Pantai Gading merupakan daerah yang maju dan lebih kaya daripada Senegal. Kemakmuran tersebut diperoleh dari tanah yang subur, ekspor kopi dan coklat, hasil tambang intan dan kayu hutan. Pemimpin terkemuka dari daerah ini adalah Felix Houphouet Boigny. Bersama dengan Lamine Gueye dan Leopoid Senghor dari Senegal ia berjuang untuk kepentingan Afrika Barat melalui lembaga-lembaga legislatif dan eksekutif di Paris.

            pantai gading map
            Gambar : Peta Pantai Gading


            Perjuangan Houphouet Boigny ialah agar tercipta suatu kerjasama yang baik antara negara-negara Afrika bekas daerah Perancis secara individual dengan Republik Perancis. Houphouet mencita-citakan adanya 8 negara otonom yang masing-masing secara individual berhubungan dengan Paris. Sedangkan L. Senghor menghendaki adanya republik federal Afrika di dalam French Union. Karena perbedaan pendapat ini L. Senghor menyarankan agar Afrika Barat Prancis dibagi menjadi 2 federasi : satu dengan ibukota Dakar dan yang lain beribukota di Abijan. Walaupun 2 tokoh ini berbeda pendapat namun keduanya sama-sama menginginkan kelangsungan hubungan dengan Prancis merupakan faktor yang esensial bagi perkembangan dan pembangunan Afrika.

            Dengan masuknya Houphouet Boigny dalam kabinet Mollet, maka terciptalah rencana konstitusi baru untuk daerah di seberang lautan. Undang-undang tersebut terkenal dengan nama “loi Codry” atau “Skelaton Law”. Undang-undang ini membawa suatu revolusi dalam hubungan Afrika-Perancis. Dua prinsip utama politik kolonial Perancis (asimilasi dan sentralisasi) terpaksa dilepaskan. Konsepsi bahwa penduduk Afrika harus menjadi warganegara Perancis dan pendapat bahwa pemerintah kolonial Perancis harus memerintah dari Perancis akhirnya ditinggalkan juga.

            Daerah-daerah di Afrika Prancis akan mengatur dirinya sendiri: mungkin ada harapan antara bekas koloni tersebut akan dilangsungkan hubungan dengan Republik Perancis. Akan tetapi gagasan membentuk Greater France tidak terealisasi. Referendum De Gaulle (1958) memeberikan bukti bahwa French Community dibentuk sebagai ganti French Union. Hubungan antara negara-negara baru di Afrika (bekas koloni Prancis) pada umumnya tetap dibina.


            C. PELAKSANAAN POLITIK KOLONIAL INGGRIS DI AFRIKA BARAT
            Sampai menjelang berkobarnya Perang Dunia I daerah Inggris terdapat di Afrka Barat, Selatan, Tengah Timur dan Utara dan beberapa pulau di sekitar benua Afrika. Kekuasaan Inggris di Afrika Barat terdapat di Gambia, Sierra Leone, Gold Coast (Pantai Emas) dan Nigeria. Gambia adalah daerah kekuasaan Inggris di Afrika Barat yang paling tua tetapi paling akhir memperoleh kemerdekaan. Gambia terdiri atas daerah coastal colony yang diperintah langsung oleh British Colonial Office dan inland protectorate diperintah melalui kepala-kapala suku bumiputera. Daerah ini memiliki kota-kota penting seperti Eathurst dan Georgetown. Dearah lainnya merupakan daerah protektorat.

            gambia map
            Gambar : Peta Gambia


            Sierra Leone, semula kekuasaan Inggris hanya terbatas di Freetown dan sekitarnya. Freetown merupakan kota yang penting dan pada awalnya didirikan untuk menampung budak-budak negro yang telah dibebaskan dari Inggris dan Hindia Barat. Juga terdapat pelarian orang-orang Inggris dari negeri induk dan dari koloni di Amerika yang tidak setujuakan terbentuknya negara Amerika Serikat. Sesudah perang Napoleon berakhir, bekas tentara negro dikirim ke Sierra Leone. Mereka mendirikan desa-desa di sebelah tenggara Freetown. Penduduk pendatang pada umumya tinggal di Coastal Colony. Negro yang direpatriasi ini disebut sebagai orang Creol dan hidup terpisah dari penduduk negro di daerah protektorat di pedalaman yang masih mengikuti cara-cara tradisional kesukuan. Sebagian besar penduduk bumiputera beragama islam sedangkan orang Creol yang tata hidupnya mengikuti orang Barat beragama Kristen dan berbahasa Inggris. Dibandingkan penduduk lain di Afrika Barat, orang-orang Creol adaah yang paling dahulu maju.

            sierra leone map
            Gambar : Peta Sierra Leone


            Pada tahun 1827 dibuka Fourah Bay University College yang merupakan pusat pendidikan tinggi di Afrika Barat Inggris. Golongan elite yang terdiri atas orang-orang Creol tersebut kemudian tersebar di Afrika Barat Inggris. Hubungan dan kerjasama yang baik antara bagian koloni dan protektorat sulit dilaksanakan. Baru sesudah Perang Dunia II berakhir, nampak adanya pendekatan antara kedua pihak tersebut.

            Di Gold Coast musuh Inggris yang sukar ditundukkan adalah orang-orang Ashanti. Mereka menolak kerjasama dengan Inggris dan melawan penetrasi Inggris ke utara. Pada 1898 Inggris dan Perancis menandatangi Perjanjian Paris yang berisi penentuan tapal batas daerah-daerah utara dan barat Gold Coast yang berbatasan pada wilayah milik Prancis. Pada 1899 Jerman dan Inggris bersepakat untuk menentukan batas-batas timur dan utara Gold Coast yang berbatasan pada daerah Togo milik Jerman. Tetapi ketika pada 1922 Togo dijadikan daerah mandat, sebagian daerahnya masuk wilayah Gold Coast.

            togo map
            Gambar : Peta Togo


            Pada 1901 Ashanti menerima kekuasaan Inggris sehingga seluruh Gold Coast menjadi Imperium Inggris. Perkembangan sosial dan politik di daerah koloni dan daerah protektorat di pedalaman berbeda. Penduduk di koloni seperti halnya di Nigeria Selatan lebih cepat maju dan mereka menuntut perubahan sosial dan ekonomi sedangkan penduduk di daerah protektorat Gold Coast dan Nigeria Utara ingin mempertahankan berlangsungnya kekuasaan tradisional. Maka tak heran apabila Gold Coast Selatan dan Nigeria Selatan menjadi pelopor perjuangan mencari pemerintahan sendiri di Afrika Barat. Gold Coast tidak termasuk daerah kaya namun pada zaman imperialisme kuno daerah ini menarik pelaut-pelaut dan pedagang-pedagang kulit putih karena menjadi perdagangan budak dan emas. Sekarang hasil terpentingnya adalah coklat sedangkan di Sierra Leone adalah brilian dan di Gambia adalah kacang tanah.

            Nigeria dengan luas sekitar 332.000 mil persegi dengan penduduk 30.000.0000 jiwa dan kekayaan berupa tambang emas, timah, batubara, minyak bumi dan berbagai macam bahan mentah adalah daerah kekuasaan Inggris terbesar di Afrika Barat. Nigeria merupakan daerah koloni dan daerah protektorat. Kolonin Lagos didirikan sejak 1862. Pada 1900 secara resmi pemerintahan Niger Coast Protektorat berakhir dan diserahkan kepada pemerintahan Inggris. Jabatan Konsul dan sebagainya diganti dan disesuaikan dengan jabatan-jabatan dalam administrasi pemerintahan Inggris. Pada tahun yang sama Royal Niger Company juga menyerahkan daerah kekuasaannyakepada Pemerintahan Inggris. Sir Frederick Lugard menjabat High Commissioner yang pertama untuk protektorat Nigeria Utara.

            nigeria map
            Gambar : Peta Nigeria

            Pada 1908-1909 hampir seluruh wilayah Nigeria telah jatuh ke tangan Inggris. Hanya daerah di sebelah utara koloni Lagos yang waktu itu masih merdeka. Hal ini disebabkan karena perjanjian 1893, Sir Gilbert Carter (gubernur Lagos) menjamin kemerdekaan suku Egba. Kepala suku tersebut Alake memerintah menurut contoh pemerintahan di Lagos. Pada 1912 di daerah tersebut terjadi pemberontakan melawan Alake, tetapi dengan bantuan tentara dari Lagos, pemberontakan tersebut dapat ditindas. Pada 1914 Alake terpaksa menerima perjanjian yang berisi bahwa ia harus menyerahkan daerahnya pada pemerintahan Inggris. Pada 1922 Nigeria mendapatkan tambahan daerah di bagian timur, ialah bekas koloni Jerman-Cameroon yang dijadikan daerah mandat dan diserahkan kepada Inggris dan Perancis.

            Dalam bidang sosial, sesuai dengan program memperluas dan memperdalam kekuasaan Inggris serta melakukan pasifikasi keadaan, maka ia melakukan tindakan sebagai berikut:
            1. Mengirim rombongan untuk melakukan penelitian terhadap daerah pedalaman.

            2. Memperluas daerah kekuasaan Inggris diwilayah Nigeria

            3. Memperbaiki pusat kedudukan pemerintah, dari Lokoya ke Zungeru yang terletak ditepi sungai Kaduna, 12 mil dari Wushishi, tempat garsinun Inggris.

            4. Memperbaiki lalulintas, sehingga hubungna lalulintas tidak hanya mengambil jalan sungia seperti sediakala, tetapi juga dengan kereta api.

            5. Membuat macam-macam peraturan

            6. Mendirikan badan-badan pengadilan.

            Rombongan penyelidik dengan tugas meneliti keadaan sosial dan keadaan alam Nigeria Utara segera dikirim dan hasilnya akan besar artinya bagi pelaksanaan program tersebut. Makin luas daerah yang dikuasai oleh Inggris, makin terasa bahwa lalulintas melalui sungai tidak lagi memadai. Demi lancarnya jalan pemerintahan, pengangkutan barang-barang dagangan dan terjaminnya keamanan, maka dibentuklah departemen lalulintas. Pada waktu itu Lagos Railway yang beroperasi di Nigeria Selatan baru menghubungkan Lagos dengan Ibadan. Jalan kereta api ini diperluas ke utara sampai Jebba melalui Ilorin. Atas usul Lugard, disebelah utara didirikan jalan tram yang menghubungkan Zungeru dengan Wushishi. Pembuatan jalan kereta api dibagian utara ini dipercepat karena dua masalah yaitu: (1) kapas Nigeria yang diakui sangat bagus kwalitasnta dapat diekspor secara besar-besaran. (2) insiden pemberontakan di Satiru, dimana pemberontakan ini dipimpin oleh Mahdi.

            Dalam bidang politik, perluasan kekuasaan Inggris didaerah utara ini dilakukan dengan cara memberi surat penunjukan kepada emir-emir didaerah itu. Surat tersebut berisi bahwa emir yang ditunjuk menjadi kepala daerah harus mengakui kekuasaan protektorat sebagai penguasa tertinggi dan mengikuti perintah High Commissioner. Pengaruh kepala-kepala daerah bumiputera masih dipertahankan, rakyat diperintah melalui pemimpin-pemimpin yang berkuasa secara turun temurun atau karena dipilih. Susunan pemerintah yang menggunakan pengaruh kepala daerah bumiputera berarti bahwa lembaga-lembaga atau dewan-dewan yang telah lama ada dapat berlangsung terus. Hokum, adapt kebiasaan local tetap berlaku. Akan tetapi para pejabat-pejabat bumiputera bukanlah penguasa yang bebas menjalankan pemerintahan. Mereka diangkat an ditunjuk oleh High Commissioner dan harus tunduk kepada isi surat penunjukan.

            Untuk menjaga ketertiban dan keamanan dibentuk badan-badan pengadilan yang disebut Supreme Court, Provincial Court, dan Native Coart. Pengadilan tertinggi berada dibawah dibawah kepala kehakiman Inggris, menggunakan prosedur dan hokum Inggris, mempunyai kekuasaan mengadili segala macam perkara didaerah kota, asal bukan perkara penduduk bumiputera. Pengadilan bumiputera mengadili perkara bumiputera dengan menggunakan hukum dan tradisi penduduk.

            Daerah kekuasaan Inggris semakin luas, jumlah residen yang semula hanya dua orang ditambah, masing-masing menjadi kepala daerah provinsi. Diseluruh daerah terdapat 11 provinsi dan dibagi menjadi 40 distrik, masing-masing distrik dibawah kekuasaan seorang pegawai urusan politik. Pegawai ini dibantu oleh dua atau tiga orang asisten dan menjalankan tugas yang pada dasarnya mempertahankan barlangsungnya pemerintahan kolonial Inggris. Tugas-tugasnya adalah mendengarkan keluhan-keluhan penduduk, mengadili perkara-perkara yang dimintakan banding, mengusut ketidak adilan, memberi saran perbaikan untuk penguasa lokal. Rencana tentangn sistem pemerintahan yang dibuat secara kebetulan ini membawa hasil yang baik dan memakan biaya yang sedikit, oleh sebab itu diterima baik oleh kementrian Tanah Jajahan.

            Dalam bidang pendidikan, Sir Donald Cameron membuat rumusan tentang sistem indirect rule, memperluas bidang pendidikan denagn mendirikan Higher College di Yaba, sebuah perguruan yang tingkatannya tertinggi di Nigeria pada waktu itu. Dalam bidang pendididkan Barat, daerah Selatan lebih maju daripada daerah Utara. Diprovinsi Utara selama beratus-ratus tahun diselenggarakan sekolah-sekolah ayng berdasarkan agama Islam. Pada tahun 1930 pendidikan untuk anak-anak perempuan disebelah Utara baru dimulai.

            Pemerintah kolonial mulai memperluas bidang pendidikan. Karena banyak pemuda-pemuda yang dikirim kenegara-negara Barat untuk menuntut pelajaran yang lebih mendalam, maka pada generasi baru muncul golongan terpelajar yang mulai mengenal gagasan-gagasan politik, bentuk-bentuk revolusi baik sosial maupun politik. Dalam bidang ekonomi, Kemajuan ekonomi di Sierra Leone merupakan jembatan untuk mendekatkan daerah protektorat dan koloni. Hal ini disebabkan karena pada tahun 1930 sumber-sumber penghasilan terbesar berupa tambang-tambang maupun pertanian terdapat didaerah pedalaman.


            D. REAKSI MASYARAKAT AFRIKA BARAT
            Nigeria adalah salah satu wilayah yang ada di Afrika Barat yang terdiri dari orang-orang Hausa, Ibo dan Yoruba. Masyarakat ini beragama Islam dan masih bersifat konservatif terutama pada negara-negara barat. Dengan sistem pemerintahan yang Aristokrasi dan sudah tertata dengan baik. Terdapat juga suku-suku yang lainya dengan kehidupan yang tidak terlalu baik. Setelah pemerintah Inggris menguasai daerah ini dan mengantinya dengan pemerintahan Royal Niger Compeny (1 Januari 1900) dengan penguasanya Sir Lugard. Banyak polemik yang terjadi akibat hal ini salah satunya adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Mahdi terjadi pada tahun 1906 pemberontakan ini terjadi di Satiru 15 mil dari Sakoto, pemberontakan ini terjadi akibat dari penolakan atas sistem pemerintahan baru yang dilakukan oleh Inggris dengan menjadikan Emir baru sebagai kepala suku.

            Setelah berada di bawah kekuasaan Inggris bidang pendidikan mulai di perhatikan daerah selatan lebih maju bidang pendidikanya dari pada daerah utara. Banyak di antara pemuda-pemuda dikirim ke negara-negara barat untuk belajar lebih mendalam lagi, maka munculah generasi baru yaitu generasi kaum terpelajar yang mulai mengenal gagasan-gagasan politik, dan bentuk-bentuk revolusi baik sosial maupun politik. Dari pengetahuan inilah maka para kaum terpeljar mulai melakukan berbagai reaksi terhadap pemerintahan kolonial dan sistem sosila yang mesih dipertahankan oleh para kepala-kepala pemerintahan tradisional di daerah-daerah. Tidak hanya kaum terpelajar yang mengiginkan terjadinya perubahan tetapi dari kaum tentara Afrika. Sedangkan didaerah Nigeria selatan dan daerah koloni Gold Coast penduduknya mengiginkan perubahan yang radikal terhadap kekuasaan kolonial dan kaum tradisional, gerakan nasional di Nigeria Selatan dipimpin oleh Dr.
            Azikiwe, pergolakan-pergolakan pun tidak dapat dihindari baik yang dilakukan oleh kelompok buruh, pers dalam kelompok lainya yang mementang koloni. Pertentangan juga muncul dari kelas menegah profesional dan dari pihak radikal sejak tahun 1930. kedua pihak ini bekerja sama dalam hal menentang pemerintahan kolonial yang pada awalnya kedua kelompok ini saling bertentangan. Kelompok profesional mengiginkan adanya pergantian di dalam pemerintahan dari orang-orang kulit putih, sedangkan kaum radikal mengiginkan adanya perombakan sosial. Kerjasama juga terjadi di antara orang-orang Creol di koloni dengan penduduk pribumi untuk kemerdekaan negara mereka. 
             
            Sumber: http://pendidikan4sejarah.blogspot.com/